Ads

Showing posts with label Rekreasi Nusantara. Show all posts
Showing posts with label Rekreasi Nusantara. Show all posts

27 April 2017

Puspa Iptek Sundial: Membuat Air Mancur Dengan Menggosok Telinga Mangkok |Blog Rekreasi


Selamat pagi Kawan bagaimana kabar anda hari ini? Semoga baik-baik semua ya?
Akhir pekan segera tiba. Kemana rencana berlibur anda? Ingin rekreasi bersama Keluarga dan anak-anak?

Kebetulan Rekreasi Nusantara menemukan sebuah tempat yang cocok untuk kebersamaan Keluarga dan anak-anak.
Disana kita dapat bermain dan belajar dengan mengetahui cara kerja benda-benda dengan ilmu fisika.
Mari kita melihat Puspa Iptek Sundial!

Tentang Puspa Iptek Sundial


Puspa Iptek Sundial didirikan pada 11 Mei 2002 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Dibangun didaerah Kota Baru Parahyangan, untuk mewujudkan Kota Mandiri yang berwawasan pendidikan.
Menempati area seluas 7.850 m2, Puspa Iptek Sundial memiliki 180 alat peraga. Pengunjung dapat mencoba sendiri alat peraga tersebut.

Sedangkan nama Puspa Iptek berasal dari Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi. Sementara Sundial yaitu Jam Matahari.

Puspa Iptek Sundial ini telah mendapatkan dua rekor MURI sekaligus karena memiliki Jam Matahari Horisontal dan Vertikal Terpadu Pertama di Indonesia. Dengan panjang jarum(Gnomon) 30 meter serta ketinggian jarum 15 meter.

Di gerbang utama dan gedung Puspa Iptek Sundial merupakan refleksi konfigurasi dari Matahari, Bumi dan Bulan.

Pada gerbang utama kita akan mendapati sebuah replika Bumi dari batu utuh berdiameter 2 meter dengan bobot 12 ton yang diambil dari daerah Padalarang.
Batu tersebut dikelilingi 12 tiang yang melambangkan 12 bulan dalam sistim kalender, sumber thebiggestsundial.com

Memasuki  Puspa Iptek Sundial


Minggu pagi ketika kami rekreasi di Kota Baru Parahyangan. Setelah menitipkan sepeda di area parkir di belakang supermarket, kemudian berjalan kaki menuju gedung Puspa Iptek Sundial.

Gedung yang kami tuju berada di seberang jalan besar. Kendaraan yang melaju satu arah cukup kencang dan ramai. Menjadi bingung bagaimana caranya untuk  dapat menyeberang karena kendaraan terus-menerus lewat.

Tidak menduga ketika dua pria berseragam lengkap yang merupakan Bapak Petugas melambaikan tangan kepada kami sebagai isyarat akan membantu menyeberangkan. Dengan menyempritkan peluitnya, Bapak Petugas melambai ke kendaraan agar melambatkan laju kendaraannya.
Kendaraan pun melaju perlahan sehingga kami dapat menyeberang dengan mudah.

Merasa senang atas bantuan Bapak Petugas yang membantu menyeberangkan dan mengucapkan terimakasih.

Kakak Pemandu Sangat Ramah


Untuk masuk ke dalam ruangan gedung Puspa Iptek Sundial, terlebih dulu membeli tiket.

Ketika berada di dalam gedung Puspa Iptek Sundial pemuda-pemuda yang menjadi Kakak Pemandu menyambut kami dengan ramah.
Dengan sabar dan telaten Kakak Pemandu memperkenalkan satu persatu cara kerja dan fungsi benda-benda yang terdapat di lantai satu sampai lantai atas.

Kakak Pemandu membimbing serta mengijinkan pengunjung untuk mencoba berbagai alat peraga dengan pengawasan dan keamanan.

Berbagai Macam Alat Peraga


Berbagai alat peraga yang terdapat di Puspa Iptek Sundial antara lain:
  • bola bergerak naik di posisi turun
  • Duduk di kumpulan paku
  • Tabung-tabung menghasilkan bunyi
  • Puzzle
  • Kayu balok
  • Cermin segilima
  • Membuat air mancur dengan menggesek telinga panci kuningan
  • Naik sepeda di atas tali
  • Cara lampu menyala
  • Kursi ruang angkasa
  • Mewarnai lewat komputer
  • Serta banyak lagi lainnya.
Semua alat peraga sangat tidak terduga. Cara-cara yang sederhana dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

puspa-iptek-sundial-blog-rekreasi

Kawan gambar di atas merupakan gambar anak yang naik sepeda di atas seutas tali yang berada di ketinggian.
Petugas dan Kakak Pemandu mengawasinya dan menggunakan alat keamanan yang sesuai standar.

Yang menjadi pengetahuan utama di Puspa Iptek Sundial yaitu jam matahari. Jam matahari berada di lantai paling atas.
Dalam kondisi cerah pengunjung akan dapat melihat bayangan matahari  tepat menunjuk di jarum jam yang berada di bangunan Puspa Iptek Sundial. 

Rekreasi Dan Belajar


Selain sebagai tempat menimba ilmu, Puspa Iptek Sundial juga sebagai tempat rekreasi. 
Kakak Pemandu mengajak kami mengasah kecerdikan.
Bagaimana caranya melepaskan diri dari ikatan tali tambang yang dililitkan pada badan sendiri dengan badan pasangan?
Apakah dapat melepaskan diri tanpa membuka ikatan tali tambang?

Bermain yang kedua yaitu Kakak Pemandu mengajak menebak angka.
Kakak Pemandu memiliki beberapa lembar kertas yang berisi angka-angka.
Kita memilih sebuah angka yang dirahasiakan. Kemudian Kakak Pemandu akan menebak angka yang kita rahasiakan dan menebak dengan benar.

Anak-anak senang dengan alat-alat peraga, mencoba membuat air mancur dengan cara menggetarkan kedua telinga mangkok kuningan.

Pertama kali mencoba ternyata tidak mudah. Menggosok telinga mangkok harus teratur. Tidak dapat terlalu keras menggosok, karena hasilnya telapak tangan akan sakit.

Menggosok dengan lembut dan teratur sehingga menimbulkan getaran. Getaran yang terus-menerus membuat air melompat dan menari-nari.
Merasa senang kalau sudah dapat membuat air mancur di dalam mangkok.

Kawan apakah anda ingin membuat air mancur dengan menggosok telinga mangkok? Jika ingin mencoba tentunya sangat seru.

Masih banyak permaian lainnya, seperti memasang puzzle.

puspa-iptek-sundial-blog-rekreasi

Sekian Rekreasi Di Puspa Iptek Sundial


Kawan sekian rekreasi kita bersama Rekreasi Nusantara dan sudah melihat berbagai macam alat peraga serta jam matahari di Puspa Iptek Sundial.

Tempat rekreasi ini sangat cocok untuk:
  • Anak-anak
  • Mahasiswa
  • Dewasa atau mum.
Anda tertarik untuk mengunjungi Puspa Iptek Sundial?


Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Puspa Iptek Sundial yaitu:

  • Naik angkot atau bis dari arah Cimahi-Padalarang. Posisi lokasi di kiri jalan.
  • Naik sepeda motor tersedia penitipan parkir, atau anda menggunakan kendaraan pribadi.

Artikel Rekreasi Nusantara Lainnya, Silahkan Membaca:




30 March 2017

Tahura: Taman Hutan Raya, Pesona Bandung Kucinta | Blog Rekreasi


Selamat pagi kawan rekreasi, yuk kita berjalan-jalan di kota Bandung. Tepatnya di Lembang Taman Hutan Raya Ir  H Djuanda.

Tempat yang adem, rindang dan masih alami.
Seperti apa keindahannya, mari melihatnya!

Tentang Tahura Ir. H. Djuanda


Membentang seluas 590 hektar antara Dago Pakar-Maribaya, THR Ir. H. Djuanda merupakan hutan terpadu yaitu hutan alami dan hutan tanam.
Berbagai jenis pohon tumbuh subur disana menjadi oksigen Kota Bandung.

Berada di bawah pengawasan Dinas Kehutanan Pemda Provinsi Jawa Barat kawasan hutan ini memiliki banyak tempat wisata:

Monumen Ir. H. Djuanda
Gua Jepang dan Gua Belanda
Kolam Pakar
Air Terjun Curug Omas
Air Terjun Curug Lalay
Air Terjun Curug Dago
Artefak Budaya Purba
Prasasti Raja Thailand
Taman Bermain
Tebing Keraton
Museum Ir. H. Djuanda

Anda dapat mengunjunginya:

- setiap hari  pukul 08:00 - 18:00.
- tiket masuk biasa 11.000
- tiket untuk orang asing 75.000.

Ramai pengunjung biasa pada hari Minggu yaitu untuk berolahraga jalan kaki dari Tahura - Maribaya dengan jarak 6 km dapat ditempuh 2-3 jam, menurut sumber wikipedia.

Alam Yang Segar


Untuk memasuki area Tahura, pengunjung terlebih dahulu membeli karcis. Sesudah menyerahkan karcis kepada Petugas Jaga, kemudian kita menyusuri jalanan tanah yang sudah mengeras akibat sering dipakai oleh pengguna jalan.

Meskipun begitu kita juga tetap harus berhati-hati karena di beberapa tempat jalanan ada yang becek, tidak rata dan berbatu-batu.

tahura-blog-rekreasi

Melewati jalanan ini merasakan alam yang masih murni dan udara sangat segar.
Pohon-pohon berbatang tinggi, tanaman merambat serta suara serangga.
Aneka serangga bersembunyi di balik daun dan ranting.

Sesudah berjalan sekitar dua kilometer kita akan menjumpai sebuah turunan air yang bernama Curug Omas.
Curug Omas cukup besar, terdapat dua jembatan penyeberangan sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan yang berada di seberang sungai.

Area Bermain Anak-Anak


Wahana bermain anak-anak berada di seberang sungai yaitu di seberang Curug Omas. Anak-anak bermain dan duduk di kursi dengan riang dapat juga bermain perosotan.

Sementara berada di sampingnya terdapat beberapa hewan monyet yang bebas berkeliaran, yang kelihatannya sudah terbiasa dengan datangnya pengunjung.

Anak-anak bermain riang di alam terbuka, di bawah pohon rindang yang memiliki udara segar.
Berada di dekat area bermain anak-anak terdapat tugu batu. Tugu batu ini bertuliskan keterangan lokasi-lokasi yang dapat kita datangi, yang masih berada di area Tahura.

Masih di sekitar area bermain anak-anak, terdapat warung-warung. Banyak pengunjung berada di warung untuk beristirahat sambil menikmati jajanan.

tahura-blog-rekreasi

Kemudian melewati jembatan kedua, untuk menyeberang dan kembali ke jalur utama.
Apakah ingin terus ke dalam?
Terdapat Goa Belanda dan Goa Jepang, berada tidak jauh dari Curug Omas.

Berada di Tahura merasakan rekreasi yang cukup menguras energi, yaitu ketika menelusuri jalanan yang kadang menanjak kadang pula menurun.
Terkadang licin, berbatu-batu atau bahkan becek.
Tetapi semua terbayar oleh indahnya tanaman hijau, pohon rindang, udara segar serta gemericik air dan suara serangga.

Sekian Rekreasi Kita Di Tahura


Kawan rekreasi sekian kita kebersamaan Rekreasi Nusantara dan sudah melihat Taman Hutan Raya di daerah Lembang.

Terimakasih anda mampir di Blog Rekreasi dan ikuti rekreasi lainnya.
Terimakasih untuk Keluarga dan Kerabat dalam rekreasi Tahura Ir. H. Djuanda.

Artikel Rekreasi Nusantara Lainnya, Silahkan Membaca:


THSR Taipei- Taoyuan: Kereta Melaju Cepat | Blog Rekreasi


Selamat pagi Kawan rekreasi dimana saja berada. Cuaca pada pagi hari ini sangat cerah. Bagaimana kabar anda? Semoga kabar baik selalu ya? Amin ya rabbal 'alamin.

Kali ini Rekreasi Taiwan menemani berjalan-jalan naik THSR yang kita sebut saja Kereta Cepat. Bagaimana ceritanya?
Mari kita melihatnya!

Tentang THSR


Menurut wikipedia, THSR mempunyai kata lain Taiwan Gaotie. THSR kepanjangannya adalah Taiwan High Speed Rail.  Kereta api berkecepatan tinggi ini beroperasi mulai 5 Januari 2007. Menempuh sepanjang pantai barat dari Taipei - Kaohsiung 349,5 km (217mil).

Menghabiskan biaya 18 miliar THSR mampu berjalan dengan kecepatan 300 km/jam. Kereta dengan panjang 304 meter memiliki massa 554 ton mampu mengangkut 989 penumpang.

Berawal dari kepedulian pemerintah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas agar pertumbuhan ekonomi berjalan lancar, THSR menjadi solusi.

Karena Taiwan sering ada angin topan, gempa bumi dan sebagainya, telah dipasang pada sepanjang rute yaitu Sistem Peringatan Bencana yang merupakan jaringan sensor yang akan memberi sinyal apabila terjadi gejala alam.

Mulanya mereka memakai sopir berpengalaman dari Perancis, sekarang dari Taiwan sudah mampu mengoperasikan sendiri.

Menggunakan Kereta Cepat


Minggu pagi sudah menjadi rencana saya dan Kawan yaitu Mbak Wanty untuk ke Taoyuan mengunjungi rumah saudaranya.

Mbak Wanty mengajak saya untuk mencoba naik Taiwan Gaotie agar cepat sampai tujuan.
"Kita naik Gaotie aja yuk, biar cepat!
Tetapi harga tiketnya lebih mahal, mau enggak?" kata Mbak Wanty.
"Iya, tidak apa-apa! Saya juga memang ingin mencoba naik Taiwan Gaotie, karena belum pernah. Ingin punya pengalamannya seperti apa!" saya merasa ada kesempatan naik Kereta Cepat.
"Yo wis, ayo-ayo!" kami bergegas membeli tiket dan menuju jalur pemberangkatan penumpang.

Kereta Melaju Kencang


Kereta Cepat yang ditunggu sudah datang sesuai jadwal yang tertulis di layar komputer. Kereta panjang dengan bentuk halus, rapi dan bagian kepala lonjong.
Saya dan Mbak Wanty segera naik bersama penumpang lainnya dan duduk di kursi sesuai tertera pada tiket.

thsr-blog-rekreasi

Memperhatikan suasana di dalam Kereta Cepat ini, kurang lebih sama dengan suasana di dalam pesawat terbang.
Tempat yang rapi, bersih, kursi-kursi dengan balutan kain jok. Kursi menghadap ke depan memiliki bagian dua dan tiga berjajar.

Di belakang kursi terdapat meja lipat yang biasanya untuk menaruh makanan dan minuman. Di bawah meja lipat ada sebuah kantong yang juga menempel di belakang kursi untuk menaruh majalah.

Jarak kursi dengan kursi depannya cukup luas sehingga kaki nyaman bergerak.
Fasilitasnya memang sebanding dengan harga tiket yang lebih mahal daripada naik kereta lokal yang berdesak-desakan.

Tidak terasa Kereta Cepat sudah sampai di Stasiun Taoyuan. Jarak Taipei-Taoyuan sekitar 45 km hanya ditempuh dalam 21 menit.
"Hmm cepat sekali ya?" saya dan Kawan merasa senang dengan pengalaman baru naik Kereta Cepat.
"Iya! Tetapi mengapa tempatnya tidak seperti biasanya?" Mbak Wanty merasa bingung ketika berada di luar stasiun.
"Stasiunnya berbeda, bukan stasiun lokal. Waduh, bagaimana ini?"
"Ya sudah telepon Saudara Mbak dulu, biar  mereka menjemput kita!" kata saya.

Keluar Stasiun Yang Bukan Biasanya


Sesudah turun dari Kereta Cepat dan menggesek tiket sehingga pintu terbuka. Saya dan Kawan menuju luar yang terdapat bangku-bangku di samping terminal bis.

Sesudah memperhatikan sekeliling ternyata untuk ke tempat Saudara Kawan saya, malah lebih jauh daripada kalau kami naik kereta lokal.

"Bagaimana Jeng, kita salah tempat?" kami bingung dan mencari solusi.
"Ya sudah tidak apa-apa, bagaimana kalau kita bertanya saja kepada Petugas Stasiun mengenai jalur ke stasiun lokal!" kata saya.
"Iya, ayo!"
"Jeng maaf ya gara-gara naik Taiwan Gaotie, kita kesasar!"  Mbak Wanty merasa tidak enak hati pada saya.
"Tidak apa-apa Mbakyu, memang tujuan utama kita juga untuk merasakan naik Kereta Cepat. Sekarang sudah terlaksana, jadi inilah rekreasi kita!"
"Haha, iya iya!" saya dan Mbak Wanty tertawa bersama, mensyukuri keadaan.

Menanyakan kepada Petugas Stasiun Kereta Cepat, ternyata untuk menuju stasiun lokal pihak stasiun Kereta Cepat menyediakan bis transfer. Naik bis transfer pun gratis asalkan menunjukkan karcis THSR yang sudah dipakai.

thsr-blog-rekreasi

Alhamdulillah terlaksana sudah naik Kereta Cepat yang memang canggih. Hanya dalam hitungan menit sudah menempuh jarak puluhan kilometer.
Saya pun tidak berani memejamkan mata  ketika berada di dalam kereta karena takut kebablasan.

Sekian Rekreasi Naik Kereta Cepat


Kawan rekreasi demikian kebersamaan Rekreasi Taiwan dan sudah naik Kereta Cepat atau Taiwan Gaotie.
Anda sudah pernah naik THSR?
Ceritakan pengalaman anda juga ya?

Terimakasih Kawan, sudah bersama naik Kereta Cepat dari Taipei- Taoyuan.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



14 March 2017

Kebun Begonia | Kebun Penuh Bunga Di Lembang | Blog Rekreasi


Selamat malam Teman-Teman, mungkin anda sedang bersantai. Selamat menikmati waktu santai anda sambil membaca artikel di Blog Rekreasi. 

Siapa tahu anda menemukan ide disini untuk mengisi acara akhir pekan bersama keluarga maupan kawan.

Malam ini Rekreasi Nusantara menceritakan indahnya sebuah kebun yang penuh bunga-bunga  bernama Kebun Begonia. 

Lokasinya berada di daerah Lembang Jawa Barat. Bagaimana keindahan tempatnya? Mari kita melihatnya!

Kebun Penuh Bunga


Berada di Kebun Begonia mengingatkan saya pada masa kanak-kanak menyanyikan lagu "Lihat Kebunku" ciptaan Ibu Sud.

Teman-Teman pasti tahu lagu tersebut. Bahkan mungkin pernah menyanyikannya, seperti syair berikut:

"Lihat kebunku
Penuh dengan bunga
Ada yang putih
Dan ada yang merah
Setiap hari kusiram semua
Mawar melati semuanya indah."

Hmm, ya! Syair riang lagu tersebut sangat pas sebagai gambaran nyata Kebun Begonia.
Dari gapura masuk rangkaian bunga warna-warni sudah menyambut pengunjung.

Untuk masuk ke kebun lebih dulu membeli tiket yang murah saja. Gadis-gadis penjaga dengan sangat ramah meminjamkan topi petani untuk dipakai mengelilingi lokasi kebun yang cukup luas.

Memakai topi petani sangat membantu melindungi wajah dan kepala karena waktu kesana kami datang tepat pada siang hari yang terik.
Selain itu juga menambah indah ketika berfoto.

Aneka bunga ada yang berwarna merah, putih, kuning, biru, ditata rapi di dalam rak dan pot-pot.
Bunga dikelompokkan sesuai jenisnya sehingga bunga-bunga mekar menjadi bergerumbul bagus.
Ada yang ditanam langsung di tanah ada pula yang diletakkan di rak pot.

Pemandangan menjadi lebih lengkap dengan beberapa hiasan yaitu kereta kuda dan aneka patung. Patung singa, badak, kelinci, patung kuda dan lainnya seolah-olah menggambarkan ragam satwa Nusantara.

Tentu saja tempat-tempat tersebut menjadi favorit pengunjung untuk berfoto, terutama anak-anak bahkan orang dewasa juga sangat menyukainya.
Ada juga badut yang menyemarakkan suasana, anak-anak senang berfoto bersama badut.

Aneka Hiasan Di Kebun Begonia


Di dalam Kebun Begonia terdapat bangku-bangku besi. Bangku berada di dekat bunga-bunga, kita dapat duduk di sana untuk bersantai menghirup udara segar dan aroma bunga.
kebun-begonia-blog-rekreasi
Kebun Begonia_Blog Rekreasi

Selain bangku ada juga kursi payung. Kursi payung lebih cocok untuk duduk bersama-sama karena kursinya terdiri dari beberapa buah.
Payung lebarnya membuat pengunjung nyaman beristirahat di bawahnya.

Banyak pengunjung berfoto di berbagai hiasan yang ditata apik di setiap tempat di dalam Kebun Begonia ini.
Berbagai hiasan tersebut antara lain:

  • Cangkang telur
  • Keong hias 
  • Sepeda hias 
  • Bingkai love
  • Patung kuda
  • Patung badak bercula
  • Patung macan
  • Kereta kuda
  • Kelinci
Serta masih banyak yang lainnya. 
Rasanya membutuhkan waktu hampir sehari untuk melihat keindahan kebun secara menyeluruh. 

Memetik Aneka Sayuran di Kebun Begonia


Kebun Begonia juga menyediakan wahana membeli dan memetik aneka sayuran segar.
Sayuran seperti terong, kol, kangkung, waluh, daun bawang dan lainnya. Petugas jaga akan menimbang sayuran yang kita beli.

Kalau sudah merasa cukup melihat pemandangan serta memetik sayuran langsung saja menikmati kuliner di kafe yang berada di luar kebun.
Kebun Begonia juga menyediakan mushola yang berada di samping kafe, sehingga pengunjung umat muslim dapat melakukan ibadah ketika waktunya tiba.

Menuju Ke Kebun Begonia


Upps! Kawan rekreasi saya hampir lupa menceritakan awal mula ke Kebun Begonia. Yah karena terlalu bersemangat menceritakan indah kebunnya, sehingga lupa menceritakan perjalanan kami.

Minggu pagi, hari yang sudah kami sepakati bersama. Bu Dhe Nur, Bu Dhe Tun, Pak Dhe Min serta anak-anak  sudah bersiap-siap.
"Kemana ya rekreasi yang bagus? Tempatnya indah dan lokasinya dekat".
"Lembang! Kata Pak Dhe Min."

Hati saya merasa tenang, karena yakin Pak Dhe Min mengetahui jalan untuk menuju lokasi wisata, sebab Pak Dhe Min sering bepergian.

"Ayo berangkat!"
"Bismillahirrahmanirrahim."
Melalui jalan ke arah Cisarua menuju Lembang sekitar satu jam lebih.
Pertamanya kami ingin ke air terjun Curug Omas ketika di tengah perjalanan Mas Irpan mengatakan ada sebuah tempat wisata bagus dan dekat lokasinya.
"Nama tempatnya apa Mas Irpan?"
"Kebun Begonia!" ujarnya.
"Itu sudah kelihatan dari pinggir jalan!"
"Oh iya nanti kita kesitu, tapi ke Curug Omas dulu."
"Ya oke!"

Ternyata benar setelah dari Curug Omas dekat Maribaya kami ke Kebun Begonia, yang ternyata pemandangannya sangat indah.

Benar-benar tempat bermain yang menyenangkan. Bukan saja bagi anak-anak melainkan untuk orang dewasa pun juga cocok.
Apalagi berkunjung sekeluarga bersama suami dan anak-anak menjadi acara yang menyenangkan.

Aneka bunga ditata sesuai jenisnya. Setiap jenis memiliki keterangan tentang nama-namanya sehingga  menjadi tambahan ilmu untuk mengenal berbagai tanaman.

Betah Di Dalam Kebun Begonia

Saya merasa betah berada di Kebun Begonia. Kalau saja waktu tidak keburu sore, rasanya masih ingin berlama-lama menikmati suasana di dalam kebun bunga.

Beberapa pengunjung kelihatan sedang memperhatikan bunga-bunga.

Masuk ke dalam keong hias menjadi acara seru bersama anak-anak. 
Rasa syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang melimpahkan rahmat atas sehat dan kesempatan melihat aneka bunga, tumbuhan dan alam ciptaan yang sempurna. 

Sekian Rekreasi Di Kebun Begonia


Menikmati suasana Kebun Begonia membutuhkan telaten. Setiap sudut kebun menyimpan indah yang istimewa. Penataan kebun yang maksimal  membuat kita betah dan ingin berlama-lama berada di dalamnya.

Kawan rekreasi sekian cerita Rekreasi Nusantara dan sudah menelusuri Kebun Begonia.
Anda ingin mengunjungi Kebun Begonia?

Transportasi


Pada setiap hari anda dapat mengunjungi Kebun Begonia pada jam buka: 08:00-17:30 WIB.
Lokasinya berada di Jalan Maribaya.

Transportasi yang dapat anda gunakan:
  • Naik angkot jurusan Lembang-Cibodas.
  • Naik delman dari Pasar Lembang.
  • Naik kendaraan pribadi melewati Punclut ke arah Jalan Maribaya.
Sebaiknya anda menggunakan kendaraan pribadi karena lokasi yang tidak mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Selamat rekreasi.

Terimakasih kepada Keluarga, Kerabat dan Sahabat dalam rekreasi Kebun Begonia.

Galeri Rekreasi Nusantara Lainnya, Silahkan Membaca:



13 March 2017

Curug Omas | Pesona Air Terjun Di Lembang | Blog Rekreasi


Selamat pagi Teman-Teman, menghirup udara pada pagi hari terasa segarnya.
Apalagi ketika daun-daun berwarna hijau berayun, bergerak lembut tertiup angin maka akan terasa semilir sejuk di badan.

Ngomong-ngomong tentang udara segar, beberapa waktu lalu saya mendatangi sebuah tempat yang memberikan suasana berbeda dari aktifitas kesibukan sehari-hari.
Yaitu berberjalan-jalan di lokasi air terjun.

Alam di sekitarnya berupa hutan terpadu yang rindang. Pohon-pohon tumbuh subur, berdaun lebat dan warna hijaunya memanjakan mata. Namanya Curug Omas.

Seperti apa keindahan Curug Omas? Mari kita melihatnya!

Tentang Curug Omas


Menurut wikipedia, Curug Omas terletak di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura) Lembang Jawa Barat, sudah kesohor bagi warga Bandung.

Ketinggiannya mencapai 30 meter serta kedalaman 10 meter merupakan aliran dari Sungai Cikapundung.

Menuju  Ke Curug Omas


Hari Minggu yang cerah ketika saya melakukan perjalanan bersama Keluarga dan Kerabat menuju Curug Omas. 
Menempuh kendaraan sekitar satu jam, sampailah di daerah Lembang, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Saya pikir rombongan kami adalah pengunjung yang paling awal datang mengingat ketika sampai disana hari masih sekitar pukul 10 pagi.
Ternyata di depan pintu masuk yang merupakan area parkir kendaraan, sudah berjajar bis pariwisata.

Bis pariwisata berukuran besar, sepertinya membawa pengunjung dari luar kota.
Melihat banyaknya bis pariwisata membuat saya pun lebih bersemangat untuk segera melihat pemandangan di dalam lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda.

Dengan membeli karcis yang sangat terjangkau, terlebih dahulu kami berhenti di samping pintu masuk untuk memperhatikan papan keterangan.

Papan segi empat dengan dua kaki menancap di tanah berisi tulisan yang menerangkan tempat-tempat yang ada di dalam lokasi sekaligus jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke tujuan. 
  • Curug Omas 1 km.
  • Curug Lalay 2 km.
  • Batu Batik 2.2 km.
  • Serta masih banyak titik lokasi yang dapat kita datangi.
Berhubung rombongan terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak, maka kami mencoba menuju Curug Omas karena jaraknya yang  paling dekat dari pintu masuk.

Hewan Monyet Berkeliaran


Daun hijau, pohon-pohon tinggi di kanan-kiri jalan merupakan pemandangan pertama yang saya lihat.
Udara segar langsung terasa membuat paru-paru bernapas lega.

Tanah sedikit basah akibat hujan semalam. Meski basah tetapi tidak sampai becek karena tanah yang kami lewati sepertinya sudah mengeras akibat sering dipakai para pejalan yang lewat.

Sambil sesekali terdengar suara serangga. Saya bersama rombongan terus berjalan melintasi alam sejuk, segar dan hijau.

Perasaan sudah berjalan cukup lama tetapi belum tiba di tempat yang dituju. Entah mengapa berjalan terasa lama. Mungkin karena jalanan sedikit licin akibat gerimis, sehingga berjalan perlahan.

Ibu-ibu masih tertinggal di belakang berjalan hati-hati sambil mengobrol. Sedangkan anak-anak berjalan lebih gesit bahkan sudah sampai di depan.

Melangkah setapak demi setapak pada jalanan menurun, akhirnya sampailah di lokasi air terjun.

Air terjun dibatasi pagar pada sisi-sisinya. Pengunjung hanya boleh melihatnya dari luar pagar untuk menjaga keselamatan.

Beberapa monyet berkeliaran bahkan ada yang duduk di pagar. Saya merasa takut untuk mengulurkan tangan. Tetapi monyet sepertinya sudah terbiasa dengan kedatangan pengunjung di Curug Omas.

Membawakannya makanan seperti kacang dan pisang  mungkin akan disukai oleh monyet-monyet tersebut.


blog-garis-curug-omas
Foto dokumen pribadi


Pas di sebelah jatuhan air terjun terdapat jembatan. Saya mencoba melintasi jembatan.
Rasa jantung deg-degan karena jembatan yang bergoyang-goyang.
Ketika menoleh ke belakang ternyata beberapa anak mengikuti saya berjalan di atas jembatan.

Konsentrasi saya agak pecah apalagi di depan mata melihat pemandangan air terjun yang jatuh dengan cepat.
"Syuuut syuuuut byuuur, hhh!"
Berpegangan pada pagar besi jembatan membuat perasaan lebih baik.

"Lutut rasanya gemetar!" Ujar Mas Irfan dengan  wajah pucat.
Saya tidak menyangka bahwa pria pun merasakan uji nyali yang hebat ketika melintas jarak sekitar tiga meter di depan air terjun.

Untung anak-anak keadaannya baik semua dan mereka menikmati rekreasinya.
Sementara ibu-ibu memilih beristirahat pada rumah kecil di samping air terjun dan melihat pemandangan dari sana.

Berada di seberang air terjun pemandangan juga sangat bagus.
Pohon-pohon berbatang tinggi seperti pilar-pilar kokoh yang menjulang ke langit. Pokok dan akar pohon yang besar tentu menyimpan cadangan air yang banyak sehingga air sungai selalu mengalir.

Beberapa warung makan ramai pengunjung. Ada pula arena bermain anak.

Terlihat beberapa monyet yang berjalan bebas.
Ada perasaan tidak biasa sekaligus senang ketika melihat monyet-monyet tersebut berkeliaran. Hidup berdampingan.

Biasanya melihat monyet berada di dalam kandang serta ada yang diikat tali pada pertunjukan topeng monyet.
Sedangkan di Curug Omas area Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, monyet bergerak bebas.

Di dekat curug juga terdapat batu prasasti yang berisi keterangan tempat-tempat yang dapat kita kunjungi.

Kemudian menuruni undakan batu untuk menyeberangi sungai melewati jembatan kedua. Berhenti sebentar di atas jembatan sambil memandang air terjun di kejauhan.

Berada tidak jauh dari Curug Omas  masih terdapat curug-curug yang lebih kecil yaitu:
  • Curug Cigulung.
  • Curug Cikoleang.
  • Curug Cikawari, ketiganya ini merupakan Curug Maribaya.

Air Terjun Curug Omas


Teman-Teman inilah foto air terjun Curug Omas dengan kedalaman 10 meter. Air yang tadinya mengalir perlahan tiba-tiba turun dengan cepat. Sangat indah, kalau melihat dari jarak lebih dekat jantung bisa berdebar-debar.

curug-omas-rekreasi-indonesia-bandung-nusantara-jawa

Hanya berjarak sekitar tiga meter terdapat jembatan. Jembatan dan pagar besi dapat menjadi pegangan ketika melintas di depan air terjun.

Pagar kawat berduri pun menjaga pengunjung agar hanya melihat air terjun dari tempat yang lebih aman.

Hari mulai siang, pengunjung lebih berdatangan.
Memperhatikan jalan di sekitar, ada papan bertuliskan Goa Jepang.

Perasaan ingin menuju ke sana, tetapi ibu-ibu rombongan tidak mau. Ya sudah, mereka akhirnya mengajak pulang.

Istirahat Di Gubug


Berjalan santai meninggalkan lokasi Curug Omas. Sambil memandang rumput yang tumbuh di samping jalan. Beberapa pohon sedang berbunga.
Anak-anak berjalan lebih cepat, sedangkan ibu-ibu seperti di awal berjalan di belakang. 

Melaui jalan setapak, beberapa kali menjumpai pengunjung yang sedang duduk di warung pinggir jalan.
Kalau mungkin ingin membeli minuman kita pun dapat beristirahat disana.

Hilir mudik pengemudi ojek membawa penumpang yang ingin mengunjungi tempat-tempat rekreasi di dalam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Ada Tebing Keraton, Selendang Dayang Sumbi, Prasasti Raja Thailand, artefak kebudayaan kuno di Dago Pakar serta lainnya yang jaraknya cukup jauh dari pintu masuk. Ketika menggunakan jasa ojek tentu menjadi cepat sampai tujuan tanpa harus kelelahan.

Ibu-ibu masih belum kelihatan. Saya dan anak-anak beristirahat di gubug pinggir jalan, sambil menunggu ibu-ibu datang.

Setelah ibu-ibu datang, kami melanjutkan menuju pintu keluar. Di sebelah pintu keluar terdapat masjid dan kamar kecil. 
Pengunjung dapat menggunakan fasilitas tersebut.

Sekian Rekreasi  Di Curug Omas


Teman-Teman demikian Rekreasi Nusantara di Curug Omas dan sudah melihat air terjun yang berada di dalam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. 
Anda ingin mengunjunginya?

Karena jarak yang cukup jauh dari pintu masuk sampai lokasi air terjun, menyewa ojek dapat menjadi pilihan.

Tetapi apabila ingin melihat tanaman yang tumbuh sepanjang jalan, menghirup udara segar, berjalan santai berramai-ramai sambil sesekali istirahat di warung pun akan sangat menyenangkan.

Terimakasih untuk Keluarga, Kerabat dan Sahabat, sudah bersama di Curug Omas.


Artikel Lainnya, Silahkan Membaca:


Tempat Wisata Menarik

Yehliu Geopark | Ajaib! Batu Karang Bentuknya Seperti Kepala Ratu | Blog Rekreasi

Selamat sore Kawan rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya? Alhamdulillah, amin. Akhir pekan sebent...

Artikel Populer