Ads

22 August 2016

Tamsui | Kawasan Wisata Dengan Fery Menuju Seberang | Blog Rekreasi


Selamat pagi Kawan Rekreasi, udara segar menerobos melalui jaring pintu di belakang kursi tempat saya duduk. Rasanya semilir, istilah Jawa mengatakan  silir-silir.

Di pagi yang semilir ini Rekreasi Taiwan hendak menceritak pemandangan di sekitar Laut Tamsui

Bagaimana keindahan yang terdapat di lokasi dekat Stasiun Tamsui ini? Kuliner apa saja yang ada di sana? Mari kita melihatnya!

Tentang Tamsui


Menurut wikipedia, Tamsui adalah sebuah kota kecil yang berada di Taiwan Utara. Untuk kesana bisa menempuh menggunakan kereta api selama 40 menit dari Taipei.

Istilah Tamsui sebenarnya adalah sebutan untuk Kabupaten Tamsui, dengan stasiun kereta bernama Stasiun Tamsui.
Berdekatan dengan stasiunnya terdapat Pelabuhan Tamsui.

tamsui-rekreasi-taiwan

Konon pada abad 19 pelabuhan Tamsui yang berdekatan dengan daratan Cina, telah menjadi pusat lalu lintas perdagangan.

Menuju Ke Tamsui


Mendengar kata Tamsui sepertinya sudah tidak asing bagi Kawan-Kawan yang berada di Taiwan terutama Taiwan Utara. 
Pada hari libur kebanyakan kita akan mengunjungi Tamsui sebagai  tujuan rekreasi. 

Seperti biasa di hari minggu pagi, saya dan Kawan-Kawan berkumpul di Stasiun Taipei untuk melaksanakan rencana melihat pemandangan alam bersama-sama yaitu menuju Tamsui.
Dengan naik MRT jalur merah dan berhenti di stasiun paling terakhir yaitu Stasiun Tamsui.

Turun dari kereta dan ke bawah menuju pintu keluar. Sesudah menggesek kartu pintar pada mesin maka pintu otomatis segera membuka. Setelah berada di luar stasiun baru melihat kalau bangunan stasiun berwarna merah bata.

Warna merah bata pada Stasiun Tamsui segera mengingatkan saya pada lokasi wisata yang tempatnya tidak jauh dari stasiun. 
Berupa benteng kuno peninggalan Belanda. Benteng yang memiliki meriam-meriam menghadap ke arah laut. Silahkan anda membaca artikel nya Benteng Santo Domingo | Benteng Peninggalan Belanda dan Meriam | Rekreasi Taiwan.

Di Pinggir Laut Tamsui


Sesudah keluar dari Stasiun Tamsui kemudian berjalan ke arah laut. 
Sebelumnya dapat mampir membeli es krim di toko 24 jam. Dapat juga duduk di kursi-kursi di gazebo sambil melihat pemandangan.

Melewati taman dan pepohonan rindang, maka akan tiba di pinggir laut. Pagar besi membatasi sepanjang pinggir laut. Beberapa pintu kecil untuk menuju kapal-kapal fery.
Tampak beberapa kapal fery sedang ditambatkan.

Melihat ke seberang laut tampak sebuah gunung tegak menjulang sangat menawan.
Berjalan menyusuri tepian pantai, melihat pemandangan beberapa pria sedang  duduk memancing ikan.

Saya dan Kawan turut duduk tidak jauh dari para pemancing, sambil memandang kapal fery yang melintas.
Selain berjalan melewati tepian pantai, dapat juga melewati samping para pedagang.

Pedagang menjajakan aneka masakan hasil laut seperti cumi goreng, kerang, sosis goreng serta kuliner lainnya.
Pedagang aksesoris menjual berbagai perlengkapan seperti payung, topi, gelang serta pernak pernik. Pakaian juga ada.

Pedagang souvenir menjual aneka gantungan kunci berbentuk pulau Taiwan, Gedung Taipei 101 serta bentuk-bentuk lainnya yang menggambarkan tempat-tempat di Taiwan yang cocok dijadikan cenderamata dan oleh-oleh.

Serunya Menembak Balon


Masih berjalan-jalan melewati kawasan pedagang dan tiba di pedagang mainan.  Beberapa anak sedang menembak balon-balon pada dinding dengan menggunakan senapan mainan.

Saya pun tertarik mencobanya dan hanya dengan membayar NT.100 Laopan pemilik toko akan meminjamkan senapan. Ada yang berbentuk panjang, sedang maupun pendek.

Dengan senapan tersebut harus menembak habis balon-balon pada satu garis lurus. 
Apabila berhasil menembak seluruh balonnya maka Laopan akan memberi hadiah kecil.
Kebetulan waktu itu saya dapat menembak seluruh balon kemudian Laopan memberi hadiah berupa mainan yo-yo. Lumayan untuk hiburan dan yang terasa seru adalah ketika menembak tepat sasaran.

Atraksi Pedagang Es Krim Turki


Sesudah menembak balon dan mendapatkan hadiah, saya berjalan lagi kira-kira seratus meter. 
Melihat orang-orang ramai berkerumun di suatu tempat. Ketika mendekatinya ternyata sedang berlangsung atraksi pedagang Es Krim Turki.

Lebih tepatnya seorang pria yang menjual es krim disana bertuliskan Turki. Mungkin saja es krim tersebut khas dari negara Turki maupun entah pedagangnya berasal dari Turki karena wajah beliau berbeda dari warga kebanyakan.

Pedagang es krim akan memperagakan keahliannya melayani pembeli dengan trik gerak cepat. Es krim yang kita beli tanpa disadari telah berpindah ke stik pedagang  kadang-kadang berpindah ke contong es krim yang berada di tangsn pedagang.
Pembeli akan sangat kesulitan mengambil es krim yang dibelinya.

Karena keahliannya tersebut, ramai pembeli antri membeli es krimnya untuk sekaligus bermain atraksi yang menghibur. 
Pengunjung yang mengelilinginya pun tertegun dibuatnya.
Bahkan saya merasa was-was apabila es krim tersebut akan jatuh ke tanah, tapi ternyata tidak.

Tamsui Menjelang Sore


Berada tidak jauh dari pedagang es krim Turki, terdapat pelabuhan kecil yaitu tempat kapal-kapal fery mengantar penumpang ke Tamsui Fishermens Wharf maupun ke Bali dan sebaliknya dari Bali maupun Tamsui Fishermens Wharf ke dermaga Tamsui.

Tidak terasa sudah seharian menyusuri tempat-tempat di tepi laut Tamsui hari pun semakin sore.
Waktunya untuk pulang dan beristirahat agar dapat beraktifitas besok pagi.

Ketika tiba di dekat Stasiun Tamsui, suasana menjadi berbeda daripada siang harinya. Beberapa tenda kecil berdiri disana.
Saya penasaran dan melihatnya, ternyata adalah tenda tempat para seniman melukis wajah.
Dengan membayar sejumlah uang yang terjangkau, kita akan mendapatkan lukisan tangan wajah kita sendiri.

Karena waktu sudah menjelang malam, lampu-lampu pun mulai menyala terang yang menambah indah pemandangan.
Gunung di seberang Laut Tamsui kelihatan dari dalam Stasiun Tamsui.

Melihat gunung yang besar saya menjadi ingat ayat dalam Al-Qur'an yaitu, "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi jalan-jalan yang luas agar mereka mendapat petunjuk. Al-Anbiya:31.

Kereta Hias


Kawan Rekreasi, kalau anda masih memiliki waktu luang dapat pula menikmati petang di area taman kereta hias.

blog-rekreasi-tamsui

Pada siang hari kereta tersebut hanya kelihatan hitam pekat. Tetapi ketika menjelang malam tiba, lampu-lampu hias yang dipasangkan di badan kereta akan menyala indah berwarna ungu.
Banyak pengunjung berhenti dan berfoto di area kereta hias. 

Selain kereta hias, di sampingnya juga terdapat pohon-pohon peneduh yaitu beringin. Daunnya lebat, akarnya panjang menjulur dari batangnya dan tampak unik. 

Lokasi Wisata di Sekitar Tamsui


Kawan Rekreasi banyak tempat-tempat rekreasi yang dapat kita datangi di sekitar Tamsui, yaitu:
  • Universitas Aletheia, yaitu sebuah universitas tertua di Taiwan berada di pinggir Laut Tamsui.
  • Hong  Mao Chen, merupakan benteng kuno peninggalan Spanyol dan Belanda, kita dapat melihat galeri dan meriam.
  • Bali, kita dapat menyeberang menggunakan kapal fery untuk sampai ke Bali Taiwan.
  • Tamsui Fishermen's Wharf, dermaga nelayan dan jembatan cintanya.

Anda tertarik ingin mengunjungi Tamsui?

Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk sampai ke Tamsui yaitu:

Dari Stasiun Taipei (TMS) naik MRT Jalur Merah dan turun di Stasiun Tamsui.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



17 August 2016

Shihfen | Pesona Air Terjun di Tengah Pepohon Rindang | Blog Rekreasi


Selamat pagi Kawan Rekreasi, Januari yang cukup dingin. Pagi ini titik rendah cuaca di Taiwan mencapai 14°C.
"Brrhhh!"
Saya menggosok-gosokkan kedua telapak tangan kemudian menempelkannya ke wajah agar wajah menjadi  lebih hangat.

Meskipun cuaca dingin Rekreasi Taiwan kembali menjumpai anda untuk menceritakan jalan-jalan di Shihfen daerah Pinxi District.

Seperti apa pesona di Jalan Tua Shihfen? Seperti apa pula indahnya air terjun di tengah pepohon rindang di sana? 
Mari kita melihatnya!

Tentang Air Terjun Shihfen


Menurut wikipedia, Air Terjun Shihfen merupakan air terjun terluas di Taiwan berada di daerah Pingxi District.

Air terjun yang indah ini memiliki ketinggian 20 meter dan lebar 40 meter merupakan anak Sungai Keelung.

shihfen-waterfall-blog-rekreasi

Air terjun ini adalah air terjun kaskade dimana airnya turun satu arah sedangkan batu melengkung sebaliknya.

Menuju Ke Air Terjun Shihfen 


Bulan Desember pagi itu, ketika saya bersama Kawan-Kawan berkumpul di aula Stasiun Taipei, untuk melaksanakan rencana yaitu hendak jalan-jalan ke Air Terjun Shihfen.

Widuri yang sudah mengetahui rute perjalanan mengajak kami membeli tiket kereta di loket yang berada di samping aula.
Kemudian kami berangkat dari Stasiun Taipei naik MRT Jalur Biru menuju ke Stasiun Shihfen.

Menempuh perjalanan sekitar waktu satu setengah jam akhirnya sampailah saya Kawan-Kawan di Stasiun Shihfen.
Ternyata tempatnya cukup jauh. Rasa penat perjalanan berganti gembira ketika sudah turun dari kereta karena dapat menggerakkan badan.

Lampion Di Jalan Tua Shihfen

Turun dari kereta kemudian menyeberang rel dan tiba di Jalan Tua Shihfen.
Berada di sana menjumpai banyak pedagang lampion.

Kita dapat membeli lampion lalu menuliskan kata-kata maupun do'a harapan pada kain di sisi-sisi lampion. Kemudian menerbangkan lampion tersebut setelah menyalakan apinya.

Saya dan Kawan-Kawan cukup lama singgah di Jalan Tua Shihfen. Selain melihat pemandangan serta ramainya pengunjung,  juga melihat aneka souvenir yang dipajang dalam ruangan-ruangan toko.

Kebanyakan souvenir berbentuk lampion berukuran kecil, sedang dan besar dengan aneka warna. Membeli lampion kecil dapat pula untuk gantungan kunci.

Berada di Jalan Tua Shihfen, tidak sengaja saya melihat kepada sepasang muda-mudi yang sedang membeli lampion.
Tampak mereka menuliskan kata-kata di kain lampion dan menggambar bentuk hati love. Saling memandang,  tersenyum, kemudian mereka menerbangkan lampionnya sambil tertawa-tawa.

Saya pun menjadi bertanya-tanya dan menebak. Kira-kira mereka menuliskan kata-kata apa ya?
Dari gambar love dan dua nama  sepertinya mereka menuliskan, Aku mencintaimu!
Semoga cinta kita selalu tumbuh dan bersemi.
Hmm benarkah begitu? Kalau menurut Kawan Rekreasi, kira-kira mereka menuliskan apa?

Oh ya, di tengah-tengah Jalan Tua Shihfen ini terdapat jalur kereta api yang membagi jalan sisi kanan dan sisi kiri.
Kereta akan lewat pada jam-jam tertentu.
Semua pengunjung agar waspada  karena jarak rel yang sangat dekat dengan lokasi pejalan kaki.

Pohon Cemara Nan Rindang


Saya mengira lokasi air terjun dari Jalan Tua Shihfen sudah dekat. Ternyata untuk sampai ke Air Terjun Shihfen masih harus berjalan sekitar 1 sampai 2 kilometer lagi.

Pertama-tama melewati jalanan aspal yang rata. Pada pinggir-pinggirnya banyak ditumbuhi pohon. Pohon-pohon nan rindang membuat udara segar pada pagi tersebut.
Bersama Kawan-Kawan memutuskan untuk beristirahat menikmati bekal yang kami bawa dari rumah sambil duduk di bangku taman.

Setelah selesai beristirahat kemudian melanjutkan perjalanan. Sampailah di tempat yang ditumbuhi pohon-pohon cemara berdaun  hijau menyejukkan mata.
Rimbunnya pohon-pohon cemara memberikan perasaan nyaman membuat saya dan Kawan-Kawan ingin berfoto bersama pohon cemara.

Setelah beberapa saat berada diantara pohon cemara kemudian berjalan lagi, seiring matahari mulai naik dan terasa terik. Badan berkeringat sehingga saya merasa sangat haus dan ingin sekali minum.

Sedih sekali karena bekal minuman yang saya bawa sudah habis, sedangkan jalanan sepi tidak ada rumah apalagi pedagang.
Bahkan saya tidak tahu masih harus  berjalan  berapa  lama lagi.

Setelah berjalan cukup lama, sampai di depan palang pintu menuju jalanan setapak ke Air Terjun Shihfen baru kami berjumpa beberapa penjual minuman.

Ohh perasaan lega sekali!
Masing-masing membeli sebotol minuman dan segera meneguknya.
Setelah minum, baru kemudian merasa ringan untuk berjalan lagi.

Jempol Kaki Sakit dan Melihat Air Terjun


Berada di pintu gerbang, saya mengira lokasi Air Terjun Shihfen sudah dekat.
Ternyata tidak! Saya dan Kawan-Kawan masih harus melewati jalan setapak berpagar kayu dengan kondisi jalanan naik turun.

Sebenarnya lokasi di jalan setapak ini bagus untuk berfoto. Pagar kayu sepanjang jalan, pohon bambu serta pohon-pohon besar lainnya yang rimbun, memberikan pemandangan alam yang menawan. 

Saya tidak menyangka antusias pengunjung luar biasa, hilir-mudik tidak henti-henti.
Tua-muda semua bersemangat menuju lokasi air terjun.
Mungkin sekalian untuk olahraga sambil rekreasi. Tetapi saya merasa tidak nyaman.
"Kenapa Mbak?" Ujar Widuri.
"Jempol kakiku sakit!" saya meringis menahan sakit. Rasanya ingin menangis dan enggan berjalan lagi.
Saya salah memakai sepatu kulit, harusnya memakai alas kaki yang nyaman. 

Saat itu rasanya ingin berhenti di jalan dan membiarkan Kawan-Kawan meneruskan rekreasi ke air terjun. 
Tetapi berhenti di tengah jalan, tentu Kawan-Kawan tidak nyaman.
Lebih baik diam-diam menahan sakitnya jempol kaki.

shihfen-waterfall-blog-rekreasi

Pemandangan alam berupa air terjun yang menawan di Shihfen inilah yang sudah menarik perhatian banyak pengunjung.


Air berwarna bening turun dari ketinggian aliran Sungai Keelung membuat warna putih. 
Pepohon rindang tumbuh di sekitar sungai  dan warna hijau daunnya membayang di air sehingga membuat pemandangan semakin menawan.

Rasa capek dan jempol kaki yang sakit terlupakan sejenak  karena gembira melihat indah pemandangan.
Kawan-Kawan segera bergantian berfoto.
Alhamdulillah, sudah terlaksana melihat pemandangan Air Terjun Shihfen.

Sekian Rekreasi Di Air Terjun Shihfen 


Kawan Rekreasi sekian jalan-jalan kita bersama Rekreasi Taiwan dan sudah melihat Air Terjun Shihfen, yaitu air terjun yang merupakan anak sungai Keelung.

Terimakasih anda mengunjungi Blog Rekreasi.
Mungkin anda ingin melihat juga air terjun yang berada di kawasan Nusantara yaitu Curug Omas.

Sekelumit tentang Curug Omas yaitu sebuah air terjun yang merupakan aliran Sungai Cikapundung, terletak di area Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di daerah Lembang Jawa Barat.

Berada di area air terjun yang berada di dalam hutan terpadu tersebut, kita akan berjumpa dengan monyet-monyet berkeliaran yang sudah terbiasa dengan kedatangan pengunjung.

Untuk mengetahui cerita selengkapnya, sebaiknya anda membaca, Curug Omas |Pesona Air Terjun Di Lembang | Blog Rekreasi.

Kawan Rekreasi apakah anda sudah pernah mengunjungi Air Terjun Shihfen? Kalau belum mungkin anda ingin mengunjunginya?


Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju  Air Terjun Shihfen yaitu:

  • Dari Stasiun Taipei naik MRT Jalur Biru sampai Stasiun Ruifang. Melanjutkan naik kereta yang jurusan Stasiun Shihfen.
  • Dari Stasiun Taipei naik MRT Jalur Biru jurusan Stasiun Shihfen.

Terimakasih untuk Mbak Wanti, Widuri dan Mbak Ratna sudah rekreasi bersama di Air Terjun Shihfen.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



15 August 2016

Yehliu Geopark | Ajaib! Batu Karang Bentuknya Seperti Kepala Ratu | Blog Rekreasi


Selamat sore Kawan rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya? Alhamdulillah, amin.

Akhir pekan sebentar lagi tiba, apakah anda sedang merencanakan berlibur?
Lokasi seperti apa yang anda inginkan?
Apakah ingin melihat pantai dan batu karang?

Seperti biasa Blog Rekreasi kali ini hendak menceritakan sebuah tempat yang sangat menawan.
Yaitu pantai cagar alam yang memiliki batu-batu karang nan elok dan merupakan keajaiban dunia bernams Yehliu Geopark.

Seperti apa bentuk batu-batu karang yang dilindungi pemerintah tersebut? Seperti apa pula perjalanan Rekreasi Taiwan menuju Yehliu Geopark?
Mari kita melihatnya!


Tentang Yehliu Geopark


Menurut wikipedia, Yehliu Geopark merupakan cagar alam yang dilindungi oleh pemerintah Taiwan.
Keindahannya berupa batu-batu karang yang elok yang merupakan salah satu keajaiban dunia.

Keajaiban ini terbentuk oleh proses pergerakan bumi, struktur tanah dan sebagainya yang terjadi pada ribuan tahun silam.

Yehliu Geopark berada di daerah Kabupaten Wanli, Kota Baru Taipei. Dengan memiliki panjang ke arah laut 1.700 meter.

yehliu-geopark-rekreasi-taiwan-buana-indah

Aneka batu karang berbentuk jamur, jahe, sepatu peri, dan sebagainya. Sebuah batu karang yang paling fenomenal disebut batu karang The Queen's Head. Kita sebut saja batu karang Kepala Ratu.

Menuju Ke Yehliu Geopark


Minggu di bulan Oktober, ketika saya dan Kawan-Kawan berkumpul di Stasiun Taipei untuk menuju tempat rekreasi bernama Yehliu Geopark.

Membeli tiket di halte bis. Waktu itu letak halte bis berada di sebelah barat Stasiun Taipei. Sekarang halte bis pindah di sebelah timur Stasiun Taipei, dengan posisi yang strategis.
Sesudah membeli tiket untuk pulang-pergi dengan harga sekitar Nt. 200, kemudian naik bis 1815.

Perjalan ke cagar alam Yehliu Geopark ditempuh selama sekitar satu setengah jam dari Stasiun Taipei.
Memang lumayan jauh apalagi jalanan yang berbelok-belok, sehingga kepala saya pusing.
Sungguh sayang kepala pusing, sehingga hanya bersandar di kursi bis. Padahal pemandangan sepanjang jalan pasti sangat bagus.

Karena belum hapal jalan, maka saya dan teman-teman memberitahukan kepada Bapak Sopir untuk menurunkan kami di cagar alam Yehliu Geopark. Ketika sampai tujuan maka Sopir memberitahu kalau sudah sampai.

Turun dari bis  menyeberang jalan kemudian berjalan kaki sekitar 300 meter, melihat papan bertuliskan Yehliu Geopark di sisi jalan. Kelihatan para pengunjung sudah sangat ramai berfoto disana-sini.
Saya dan teman-teman bergegas pula berfoto disana.

yehliu-blog-rekreasi

Tidak jauh dari papan bertuliskan Yehliu Geopark, melihat kerumunan pengunjung tepatnya mereka berdiri membentuk antrian yang ternyata hendak membeli karcis masuk.
Seorang teman mewakili antri dan yang lainnya duduk menunggu.

Saya memperhatikan ada gedung lagi di sebelah antrian karcis. Sambil menunggu karcis saya melihat ke arah gedung disebelah. Ternyata gedung  tersebut tertutup yang merupakan area atraksi ikan lumba-lumba.

Untuk dapat menyaksikan pertunjukan ikan lumba-lumba harus membeli tiket  tersendiri yang harganya lebih mahal daripada tiket untuk memasuki kawasan laut dan batu karang,

Kedengaran ramainya sorak-sorai pengunjung yang berada di dalam ruangan, sepertinya pertunjukan ikan lumba-lumba sangat menarik.

Meski tidak melihat atraksi lumba-lumba tetapi pengunjung dapat membeli souvenir.
Rupa-rupa souvenir berbentuk ikan lumba-lumba, berbentuk boneka maupun gantungan kunci.
Ada juga bentuk batu-batu karang, serta benda-benda mungil lainnya yang cantik cocok untuk dibawa pulang.

Sedangkan berada di luar gedung atraksi ikan lumba-lumba terdapat stand-stand yang menjual hasil tangkapan laut seperti ikan dan lainnya, yang lokasinya bersebelahan dengan area parkir bis.

Pasti Kawan-Kawan sudah menunggu lama, saya pun bergegas menemui mereka yang sedang duduk beristirahat. Tiba-tiba beberapa ibu paruh baya dengan memakai caping di kepala menghampiri kami sambil menawarkan ikan teri kering di atas tampah bambu dengan harga NT.100 saja.

Melihat Laut dan Batu Karang


Melewati pintu pemeriksaan karcis kemudian menyusuri jalanan diapit pepohonan rindang. Berjalan sekitar seratus meter kemudian sampai di batu-batu karang.

Wow! Ternyata pengunjung sudah sangat ramai. Kelihatan disana-sini pengunjung berbagai usia, berfoto di samping batu-batu karang yang memiliki bermacam-macam bentuk.

Banyaknya pengunjung memang menambah suasana semarak, tetapi menjadi kesulitan ketika ingin berfoto di samping batu-batu karang, karena selalu ada pengunjung di dekatnya.

Bentuk batu karang beraneka ragam seperti bentuk jamur, sepatu peri, jahe serta lainnya. Jumlahnya pun berratus-ratus batu karang.
Batu karang yang paling menarik perhatian dan menjadi ikon wisata Yehliu Geopark yaitu batu karang berbentuk Kepala Ratu.

Wow, memang ajaib! Bagaimana batu karang dapat menyerupai leher dan kepala? Sungguh pemandangan alam yang menawan.

Apalagi kalau melihat batu-batu karang berbentuk jamur. Batu karang berbentuk jamur memiliki cekungan sebesar belahan tempurung kelapa, yang jumlahnya memenuhi di bagian atas batu karang tersebut.
Bahkan kalau diperhatikan sangat mirip juga dengan cekungan pada permainan dakon, sungguh cantik.

Wahana wisata Yehliu Geopark sangat luas.
Melihat-lihat batu karang di dekat aliran sungai, tampak batu-batu alam berukuran besar dan kecil berserakan.

Kemudian berdiri di atas jembatan sambil melihat laut biru menghampar luas. Awan putih pun menghias langit biru pada siang hari yang terik tersebut.

Entah mengapa, mungkin karena jarak memandang yang terbatas, sehingga awan putih yang sebenarnya berada di ketinggian langit, tampak seperti kapas putih yang mengambang di air laut.

yehliu-blog-rekreasi

Apalagi kelihatan pula kapal berlayar di tengah lautan biru. Angin berhembus membuat ombak bergulung-gulung.
Sungguh pemandangan nan elok.

Penjaga Pantai Meniup Peluit


Berada di kawasan cagar alam Yehliu Geopark, saya merasa tenang seperti dijaga  yaitu dengan adanya petugas yang mengenakan rompi berwarna oranye.
Petugas berrompi warna oranye tersebut akan membunyikan peluit apabila melihat pengunjung melewati garis merah yang merupakan garis batas aman.

Sebagai orang yang baru mengunjungi suatu tempat dan belum mengetahui seluk-beluk lokasi wisata, adanya petugas penjaga pantai sangat membantu.
Bahkan beliau juga akan meniup peluitnya dengan kencang apabila mendapati pengunjung yang menginjak batu karang.
Batu karang harus dijaga sebagai kekayaan  dan keindahan alam.

Begitu pula apabila pengunjung turun ke dalam air maka petugas juga meniup peluit dan melarang turun ke air. Mungkin kita tidak tahu seberapa dalam air tersebut.
Menjaga keselamatan lebih penting, meskipun senang dengan keindahan alam, tetap menjaga keamanan diri sendiri.

Ramai pengunjung mendatangi Yehliu Geopark untuk melihat laut dan batu karang.
Area pantai yang luas, kiranya membutuhkan waktu seharian penuh untuk menelusuri keindahannya hingga ke ujung.

Sebuah patung pria berdiri menghadap pantai. Menyentuh batu karang tersebut sangat keras  bahkan ada yang ujungnya lancip.
Ombak berdebur-debur. Pada air laut yang dangkal kelihatan cekungan-cekungan dengan bentuk bermacam-macam.
Bekas tempat mengalirnya air menimbulkan jejak berupa garis-garis berwarna kekuningan yang sudah mengeras.

Cuaca terik pada siang hari tersebut dan tidak ada pepohonan. Kalaupun ada beberapa pohon di dekat warung minuman. Satu-satunya warung yang menjual minuman berada di tengah-tengah area batu-batu karang.

Untuk menuju kesana lokasinya memang cukup jauh. Tetapi sarana kamar kecil yang tersedia membuat perasaan menjadi lega.

Sekian Rekreasi  Di Yehliu Geopark


Kawan Rekreasi demikian jalan-jalan kita bersama Rekreasi Taiwan di Yehliu Geopark dan sudah melihat batu-batu karang nan elok sebagai salah satu bentuk keajaiban dunia.
Tentunya masih sangat banyak keindahannya yang tidak dapat saya lukiskan. Indahnya alam karunia Tuhan, subhanallah.

Apakah anda sudah mengunjungi Yehliu Geopark? Kalau belum  mungkin anda ingin mengunjunginya?

Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Yehliu Geopark yaitu:

Dari Stasiun Taipei naik bis 1815 pulang pergi.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:




09 August 2016

Pesona Bunga Sakura di Taman Nasional Yangmingshan | Blog Rekreasi


Selamat siang Kawan Rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya?

Musim dingin sudah tiba, udara dingin menusuk kulit bahkan dinginnya terasa sampai ke tulang.
Jika musim dingin tiba rasanya enggan keluar rumah, kecuali harus memakai pakaian hangat.

Tetapi ketika musim dingin tiba, ada pemandangan menarik yang membuat ingin keluar rumah, yaitu melihat bunga-bunga di taman bermekaran.

Terutama indahnya bunga sakura. Bunga khas Negara Jepang dengan warna merah maupun merah jambu tersebut hanya akan mekar ketika musim dingin. Bentuk bunganya kecil mungil bermekaran hampir memenuhi seluruh ranting pohonnya, sehingga membuatnya sangat menawan.

Rekreasi Taiwan kali ini menceritakan indahnya bunga sakura di Taman Nasional Yangmingshan. 

Seperti apa keindahan bunga sakura ysng tersohor dan menjadi perhatian pengunjung tersebut? Mari kita melihatnya!


Tentang Yangmingshan


Menurut wikipedia, Taman Nasional Yangmingshan adalah sebuah taman yang merupakan salah satu dari sembilan taman nasional di Taiwan. Lokasinya berada di pegunungan Yangming.

Taman yang luasnya 113,4 km persegi terletak di antara kota Taipei dan Kota Taipei Baru.
Keindahannya yang kesohor yaitu tanaman bunga lili, cherry blossoms, sumber air panas serta pendakian.


Menuju Ke Yangmingshan


Minggu pagi sudah tiba. Saya dan Kawan-Kawan berkumpul di Stasiun Taipei untuk melaksanakan rencana yaitu rekreasi ke Taman Nasional Yagmingshan.

Agak bingung ketika hendak naik bis yang menuju ke Yangmingshan karena halte bis yang menjadi lokasi menunggu bis ke arah Yangmingshan sudah penuh dengan antrian penumpang. Saking panjangnya antrian sehingga mirip ular naga.

Untung seorang Kawan sudah berpengalaman rekreasi ke Yangmingshan dan mengajak kami memakai transportasi alternatif.
Akhirnya saya dan Kawan-Kawan naik MRT dari Stasiun Taipei turun di Stasiun Shipai. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik taksi sampai ke Yangmingshan.

Ketika naik taksi ternyata saya baru mengetahui kalau jalan menuju  ke Yangmingshan berbelok-belok dan menanjak.
Untungnya Bapak Sopir sudah berpengalaman dan mengemudikan taksi dengan lancar pada jalanan naik dan berbelok-belok.
Tak urung kepala saya menjadi pening ketika dalam perjalanan menuju ke Yangmingshan.
Alhamdulillah minyak angin yang selalu tersedia ketika bepergian membuat sedikit lega. Sesudah mengoleskannya ke hidung, kening serta leher, badan  pun menjadi ringan kembali.

Tiba-tiba tercium bau busuk yang tajam. Saya gelisah sambil menutup hidung. Melirik ke Kawan-Kawan kelihatannya mereka tenang-tenang saja.
"Bau apa ya? Apakah ada yang buang angin?", ujar Reza memecah keheningan.
"Bau belerang!" Liza menjawab singkat.
"Ohh belerang, kirain ada yang buang angin, hehehe!"
Saya dan Kawan-Kawan tertawa bersama dan merasa lega karena tadinya sempat mengira salah seorang dari kami telah buang angin di dalam mobil.

Tidak lama kemudian taksi melewati area pemandian air panas. Reza tiba-tiba ingin turun dan berendam di pemandian air belerang, tetapi kami ingin melihat bunga sakura, sehingga taksi pun terus melaju naik sampai di Yangmingshan tempat tumbuh dan mekarnya bunga-bunga sakura.

Pemandangan Bunga-Bunga


Ketika sudah sampai di Yangmingshan dan  melihat pengunjung sangat ramai karena pada hari tersebut merupakan festival bunga sakura. Beberapa bis di halte kelihatan sedang menaikturunkan penumpang.

Saya dan Kawan-Kawan bergegas menuju area taman bunga tempat bunga-bunga bermekaran.
Ohh! Banyak sekali bunga-bunga yang sedang mekar. Bunga sakura dan bunga azalea kelihatan lebih banyak mewarnai di area taman, meskipun ada juga bunga-bunga yang lainnya.

yangmingshan-blog-rekreasi
Berfoto di dekat bunga sakura

Kemana kaki melangkah akan selalu bertemu dengan bunga.
Taman Nasional Yangmingshan berada pada tanah pegunungan yang naik turun. Menyusuri jalanan di samping parit yang mengalir air di bawahnya. Duduk di bebatuan di pinggir parit sambil memandang bunga-bunga berwarna putih.

Pagar bercat oranye kelihatan semarak diantara hijau daun dan bunga warna-warni.
Jembatan kecil melintasi parit, tangga batu  serta kolam kecil sungguh pemandangan alam yang menawan.

Bunga azalea mekar di sana-sini. Rumpun bambu terlihat rimbun di belakang.
Ketika menuju ke tengah taman terdapat patung monumen.
Patung di atas tugu batu tegak berdiri dikelilingi bermacam-macam bunga. Kemudian di sekitar bunga-bunga tersebut berpagar batu-batu hitam.

Mencoba duduk di atas batu yang berada di pinggir sambil memandang bunga dan pegunungan.
Kelihatan pula ramainya pengunjung yang datang di Taman Nasional Yangmingshan.

Pohon sakura berbunga lebat, warnanya merah dan merah jambu. Sekilas dari kejauhan mirip warna buah jambu yang ranum dan matang di pohon.
Ah! Tetapi ini adalah bunga, yaitu bunga sakura. Bunga khas negara Jepang yang ditanam di  Taiwan.

Musim dingin terasa dingin menembus kulit. Harus memakai pakaian hangat meskipun berada di dalam ruangan.
Apalagi ketika berada di luar rumah harus lebih memperhatikan diri ketika berpakaian  apakah cukup menjaga dari cuaca dingin.

Tetapi pesona kecantikan bunga-bunga, terutama bunga sakura serta aneka bunga lainnya membuat ingin keluar rumah dan menyaksikannya keindahannya.

Bersama Kawan


Alhamdulillah terlaksana sudah keinginan melihat bunga sakura yang bermekaran di musim dingin di area Taman Nasional Yangmingshan.
Mungkin di tempat lain juga terdapat bunga sakura, tetapi menurut beberapa informasi bahwa di Yangmingshan pohon sakuranya lebih banyak, begitu pula bunganya.

Kawan-Kawan inilah yang sudah meramaikan suasana rekreasi di Yangmingshan. Kesempatan yang indah untuk dapat liburan bersama.

blog-rekreasi-taman-nasional-yangmingshan

"Terimakasih Kawan-Kawan atas kebersamaan, waktu dan kesempatan melihat pemandangan di Taman Nasional Yangmingshan."

Sekian Rekreasi Di Taman Nasional Yangmingshan


Kawan Rekreasi demikian jalan-jalan kita bersama Rekreasi Taiwan di Taman Nasional Yangmingshan dan sudah melihat pesona bunga sakura bermekaran di pegunungan Yangming. Bunga sakura berwarna merah dan merah jambu.

Apakah anda ingin melihat indahnya bunga sakura di tempat lainnya? Blog Rekreasi_Taiwan memiliki cerita tentang pesona sakura di daerah Wuling pegunungan Heping, Taichung.

Sekelumit tentang Wuling, Wuling merupakan pegunungan tertinggi kedua di Taiwan. Keistimewaannya berupa salju yang turun di musim dingin serta daun-daun mapel yang gugur.

Untuk mengetahui cerita selengkapnya mengenai Wuling sebaiknya anda membaca, Wuling | Pesona Sakura Di Pegunungan Heping | Blog Rekreasi.

Kawan Rekreasi apakah anda sudah mengunjungi Yangmingshan? Kalau belum, mungkin anda ingin berkunjung kesana?

Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk sampai ke Taman Nasional Yangmingshan yaitu:
  • Dari Taipei Main Station naik bis 260, shuttle ditempuh sekitar 1.20 menit.
  • Dari Taipei Main Station naik MRT Jalur Merah turun di Stasiun Shilin keluar pintu 2. Lalu naik bis R5 menuju Gunung Yangming, lanjut jalan kaki 1 km.
  • Dari Taipei Main Station naik MRT Jalur Merah turun Stasiun Beitou. Lanjut naik bis S9 turun Ding Ping. Kemudian jalan kaki sekitar 300 meter.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



08 August 2016

Martyr Shrine | Meneladani Semangat Berjuang Pahlawan Taiwan | Blog Rekreasi


Sms Pagi Hari

Saya sedang menyeruput kopi hangat pada pagi hari ketika tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk ke ponsel yang saya taruh di atas meja dekat saya sedang duduk.

"Selamat mengawali 1 Desember dengan semangat Kawan, ciayo!" kalimat yang tertulis di layar ponsel membuat saya tersenyum.
Perhatian sederhana dari seorang Kawan yang sangat berarti.
"Ya Sobat sama-sama! Selamat mengawali Desember dengan semangat pula, ciayo!" saya membalas pesannya dengan ucapan sama agar sama-sama bersemangat mengawali 1 Desember.

Berbicara mengenai semangat tentu anda pun selalu bersemangat dalam menjalani aktifitas setiap hari.
Meskipun semangat dapat naik dan dapat juga turun, mudah-mudahan semangat yang sedang turun segera naik kembali ya, agar lebih senang.

Berbicara tentang semangat, saya  dalam kesempatan Rekreasi Taiwan hendak menceritakan sebuah tempat yang merupakan Taman Makam Pahlawan bernama Martyr's Shrine.
Dalam benak saya tergambar bahwa para pahlawan dulunya merupakan orang yang memiliki semangat tinggi dalam berjuang.

Keberadaan makam para pahlawan terletak di ruangan dalam, sementara di depan berupa taman yang pengunjung dapat melihat dan menikmati suasananya.
Seperti apa di Martyrs Shrine? Mari kita melihatnya!

Ketika Bis Melaju Perlahan


Saya dan teman-teman sedang dalam perjalanan pulang dari  Taman Bihu  untuk menuju ke Stasiun Taipei. Waktu itu naik bis 247.
Selama perjalanan saya melihat-lihat pemandangan yang terdapat di sepanjang kanan-kiri jalan dari dalam kaca bis.

Tiba-tiba bis melaju perlahan di kawasan jalan melingkar. Pada saat demikian pemandangan di luar kaca menjadi lebih jelas dan kelihatan di sebelah kanan jalan  berupa pemandangan gapura besar berwarna merah tua.
Kelihatan pula bis-bis berukuran besar berjajar di samping gapura, yang di kaca bis bertuliskan "travel bus".

"Wah, sepertinya ini adalah lokasi pariwisata. Turun!" dalam hati saya ingin turun.
Tidak menunggu lama karena bis akan segera melaju lagi saya mengajak seorang Kawan menemani turun. Sementara Kawan lainnya terus melanjutkan perjalanan untuk mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung di Stasiun Taipei.

Pada awalnya saya tidak mengetahui kalau tempat tersebut merupakan taman makam pahlawan bernama Martyrs Shrine karena hanya melihat gapura besar dengan bentuk sangat bagus dan warnanya yang menarik kombinasi merah dan putih.

martyrs-shrine-blog-rekreasi
Gapura Martyrs Shrine

Bentuk gapura dengan pintu melengkung seperti lingkaran memiliki ukiran-ukiran yang menghiasinya.
Tepat di bawah pintu gapura, kita akan melihat seorang tentara penjaga. Tentara penjaga tersebut tegak berdiri tanpa bergerak sedikitpun selama satu jam lamanya. Pada awalnya saya mengira dia adalah patung, ternyata adalah tentara. Benar-benar tidak bergerak, bahkan hampir tidak berkedip.

Saya menjadi berhati-hati ketika berada di sekitarnya. Tentara lain yang berada tidak jauh darinya pun memberi isyarat untuk menjaga suasana tenang.

Saya tidak habis pikir mengenai tentara penjaga yang tegak berdiri layaknya sebuah patung. Tentu membutuhkan latihan dan disiplin tinggi untuk dapat melalukan hal tersebut.

Upacara Bergantinya Tentara Penjaga


Saya sedang melihat-lihat tanaman yang tumbuh di samping pagar dekat kamar kecil. Memperhatikan akar-akar beringin sebesar jari kelingking menjuntai panjang hingga menyentuh tanah, seperti jambang atau rambut.

Tiba-tiba para pengunjung di Martyr Shrine berlari-larian berkumpul di dekat gapura masuk.
"Ada apakah gerangan? Mengapa pengunjung berlarian dan terburu-buru?" Karena penasaran saya pun ikut berlari untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

Ternyata beberapa tentara membuat garis dari pita merah dan pengunjung hanya diperbolehkan berada di luar pita.
Saya menunggu apa yang terjadi selanjutnya dan tetap berdiri di luar pita merah sebagaimana pengunjung lainnya.

Tidak lama kemudian kelihatan sepasukan tentara berbaris dari dalam ruangan yang berada di samping gapura masuk.
Pasukan tentara berseragam lengkap memanggul senapan berbaris tegap menuju gedung utama Martyr Shrine yang berada di dalam.

blog-rekreasi-martyrs-shrine

Ketika pasukan tentara sudah berbelok dari gapura ke arah bangunan utama, beberapa tentara bergegas menggulung pita merah dan mengijinkan pengunjung untuk mengikuti jalannya pasukan dari samping-sampingnya dengan tetap menjaga suasana tenang.

Menyaksikan gagahnya pasukan tentara yang berbaris tegap sambil memanggul senapan, beberapa pengunjung mengikuti  gerakan tentara berbaris di belakangnya.
Menggunakan payung seolah-olah sebagai senapannya, lalu memanggulnya di pundak dan  mengikuti cara berbaris tentara.

Melihat tentara yang berbaris tegap, saya merasa takjub.
Wajah serta sorot mata para tentara tampak serius. Sepertinya menggambarkan semangat dan tekad yang teguh dalam mengabdi pada tugas negara.

Menara dan Relief Sejarah


Sesudah selesai mengikuti jalannya upacara bergantinya tentara penjaga, saya  dan Kawan segera melihat-lihat pemandangan.

Berada di taman duduk di bangku-bangku beton menikmati pemandangan pohon-pohon yang rimbun dan hijau.
Bangunan menara berada di sisi kanan gedung utama dan satu menara lagi berada di sebelah kiri gedung utama.

Menara dengan delapan pilar merah menjadi kontras dengan warna hijau daun-daun sehingga menarik perhatian dan membuat cantik pemandangan Martyrs Shrine.

Ketika saya menaiki tangga dan melihat suasana di dalam menara, ternyata merupakan ruangan terbuka. Terdapat sebuah patung pahlawan berukuran setengah badan.
Di samping patung pahlawan tersebut ada tangga menuju menara bagian atas.

Sesudah melihat menara kemudian menuju bangunan utama. Bangunan dengan pilar-pilar berwarna merah. Pintu-pintu besi pun bercat merah. Bagian atap gedung memiliki ukiran berwarna merah dan kuning emas.

Tepat di pintu masuk bangunan utama, disana terdapat sebuah dinding relief berwarna keemasan.
Relief menggambarkan dahsyatnya perang yang memakan korban puluhan ribu tentara gugur di medan pertempuran.

blog-garis-martyrs-shrine

Sesudah melewati pintu dengan dinding relief maka akan berada di tempat makam. Suasana di area ini sangat khidmat dan hening. Meskipun banyak pengunjung, semuanya menjaga suara dan gerak-gerik untuk selalu tenang dan menghormati para pahlawan.

Apalagi dua tentara penjaga berseragam lengkap yang berdiri tegak seperti tidak bergerak, siap-siaga menjaga area taman makam pahlawan.

Menyaksikan tentara penjaga yang gagah berani menjaga lingkungan Martys Shrine membuat saya pun ingin mempunyai semangat yang gagah berani seperti mereka.

Sekian Rekreasi Di Martyr Shrine


Kawan rekreasi demikian jalan-jalan kita bersama Blog Rekreasi Taiwan di Martyr Shrine. 
Kita sudah melihat area taman makam pahlawan, tempat bersemayam para pahlawan yang gugur di medan perjuangan dan mengenang serta meneladani semangat berjuang mereka.
Kita juga sudah melihat para tentara penjaga yang gagah berani.

Apakah anda sudah pernah mengunjungi Martyrs Shrine? Apakah anda ingin mengunjunginya?

Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju  Martyr Shrine yaitu:

Dari Stasiun Taipei naik bis 247, 287.



03 August 2016

National Palace Museum | Museum Megah Di Tengah Pepohon Rindang | Blog Rekreasi

     
Selamat pagi.

Pengunjung Blog Rekreasi bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik selalu ya? Akhir pekan sebentar lagi tiba. Mungkin anda sedang mencari-cari tempat yang cocok untuk anda kunjungi pada hari libur mendatang?

Kebetulan sekali pada kesempatan Rekreasi Taiwan kali ini saya hendak menceritakan sebuah tempat yaitu museum megah dan besar yang berisi kepingan-kepingan artefak kuno.
Nama tempatnya adalah  National Palace Museum.

Benda apa saja yang tersimpan di  dalam Museum Istana Nasional? Bagaimana pula pemandangan yang terdapat disana?
Mari kita melihatnya!

Menuju Ke Museum Istana Nasional


Stasiun Taipei menjadi tempat saya dan teman-teman berkumpul pada hari Minggu pagi.
Pada hari tersebut langit tersaput mendung. Ya tepatnya mendung tipis, karena tidak hujan dan tidak pula terik matahari.

Sudah menjadi rencana yang kami sepakati bersama yaitu ingin berjalan-jalan melihat keindahan Gugong atau National Palace Museum yang berada di Shilin District.

Setelah berkumpul saya dan teman-teman berrembug sebentar untuk menentukan alat transportasi yang akan kami gunakan menuju tempat tujuan. Dapat menggunakan bis dapat pula naik MRT.
Akhirnya kami memilih naik MRT dari Taipei Main Station jalur Red Line dan turun di Shilin Station kemudian melanjutkan dengan naik bis 815 dan sudah sampai di tempat tujuan dalam sekitar setengah jam perjalanan.

Gapura Besar


Ini merupakan pertama kalinya saya berjalan-jalan di National Palace Museum. Ketika turun dari bis kemudian menyeberang sudah kelihatan ramainya pengunjung  yang mengunjungi area museum.
Beberapa orang sedang membidik pemandangan dari kamera maupun ponselnya.

Tanaman cemara berdaun hijau rimbun tumbuh di samping jalan raya membuat pemandangan segar.
Berada di samping pepohon cemara ada rumah kecil bercat putih yang menarik perhatian karena bentuk jendelanya yang unik.
Sepasang patung singa batu berukuran kecil berada di sisi kanan-kiri pintu masuknya.
Sedangkan pada bahan pintu berhiaskan ukiran yang mengingatkan saya pada ukiran Jepara yang sudah terkenal sebagai khas Nusantara.

Setelah merasa cukup melihat pemandangan di area luar saya dan teman-teman ingin melihat pemandangan yang ada di dalam.
Pemandangan pertama yang menarik perhatian adalah gapura besar.
Gapura berdiri tegak dengan ukuran besar dan panjang hampir memenuhi sepanjang pelataran masuk.

Dari luar gapura ini pengunjung dapat melihat bangunan utama National Palace Museum yang berada kira-kira 100 meter  ke dalam.
Untuk menuju bangunan utama kita menyusuri pelataran, yaitu jalanan  cukup besar yang diapit pohon-pohon cemara nan rindang yang tumbuh berjajar di kanan kiri jalan.
Warna hijau daun-daun cemara serta udara segar yang terdapat di sana sangat memanjakan pengunjung.

Melewati pelataran seperti mencium aroma tanah basah sesudah hujan seperti pada suasana pedesaan yang  masih alami.

Tidak lama kemudian berjalan sampai di undakan yang terdapat sepasang patung singa batu berukuran besar melebihi ukuran manusia yang ditempatkan di samping kanan dan kiri jalan seolah-olah menyambut kedatangan pengunjung.

Patung singa jantan berada di sebelah kiri jalan dengan membawa bola pada kaki kanan depan.
Sementara patung singa batu betina berada di sebelah kanan jalan dengan mengasuh anaknya yang berada di kaki kiri yang depan.

Konon keberadaan sepasang patung singa batu menandakan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat yang istimewa. Beberapa tempat yang biasa meletakkan patung singa batu yaitu museum, kuil, rumah pejabat dan lainnya.

Sesudah berjalan menaiki undakan barulah sampai ke bangunan utama National Palace Museum.
Bentuk bangunan memiliki atap yang unik berwarna hijau serta warna bangunan menggunakan aksen putih membuatnya terkesan  bersih, luas dan megah.

blog-rekreasi-national-palace-museum

Tidak menyangka meskipun cuaca sedikit mendung tetapi pengunjung  museum sudah sangat ramai sehingga saya dan teman-teman kesulitan untuk berphoto,  karena selalu saja ada pengunjung pada tempat kami ingin mengambil gambar.
Setelah menunggu mereka selesai berphoto barulah kami bergantian.

Ketika memandang sekeliling National Palace Museum ini kelihatan warna hijau daun-daun yang rimbun tumbuh dan tentunya ditanam di sekitar museum.
Pohon-pohon yang tinggi seperti sudah berumur puluhan tahun.
Sejauh mata memandang dan perbukitan di samping museum tampak hamparan hijau memanjakan penglihatan.

Sedangkan warna putih mendominasi hampir seluruh bangunan Museum Istana Nasional seperti tembok, pagar sehingga membuat kesan bersih, luas dan megah.

Entah mengapa pada hari tersebut saya juga mengenakan pakaian dan rok berwarna putih serta jaket biru kehijauan sehingga serasa menyatu dengan warna alam di National Palace Museum.

Melihat Ruangan Souvenir


Ramai pengunjung yang mendatangi National Palace Museum terdiri dari wisatawan lokal, mancanegara serta beberapa masyarakat Indonesia yang sedang bekerja di Taiwan dan sedang berlibur.
Merasa senang saya menjadi satu diantara bagian yang dapat mengunjungi museum megah dengan lingkungan alam yang asri tersebut.

Tidak hanya di luar ruangan yang indah, saya dan teman-teman segera masuk ke dalam ruangan museum  yang ternyata sangat luas, adem dan bersih. Sebuah kafe berada di samping pintu masuk. Beberapa meja dan kursi sudah ramai oleh pengunjung yang sedang menikmati hidangan.

Berada di seberang kafe terdapat toilet  ketika saya ke dalamnya ternyata juga sangat bersih dengan desain yang elegan sangat cocok untuk bangunan National Palace Museum yang kesohor.
Warna coklat muda menjadi dominan pada pintu dan dinding.
Lampu redup di area wastafel. Beberapa cermin segi empat dibingkai kayu yang dibuat sangat halus dan ukiran cantik.
Letak tisu yang berada di dalam kotak tersembunyi membuat ruangan toilet sangat rapi.

Saya bergegas keluar toilet karena pasti teman-teman sedang menunggu dan benar saja mereka bertanya-tanya, "Mengapa lama sekali di dalam?"
Saya hanya tersenyum dan meminta maaf karena sudah membuat mereka menunggu karena dalam hati saya sedang mengagumi penataan toilet yang bagus.

Berada di seberang kafe terlihat kerumunan pengunjung lalu saya dan teman-teman menuju kesana untuk mengetahuinya yang ternyata merupakan ruangan souvenir.

Pernak-pernik souvenir seperti giok, pulpen, dompet, lukisan, pakaian, pigura serta cendera mata lainnya dari harga murah sampai puluhan ribu dolar Taiwan.
Waktu itu saya membeli pulpen berhiaskan giok sawi. Satu pulpen seharga NT. 120 atau sekitar 60 ribu rupiah. Memang cukup mahal tetapi sangat unik.

Berada di lokasi yang penuh dengan benda-benda unik ini kami ingin berphoto tetapi seorang nona penjaga ruangan souvenir menegur.
"Maaf dilarang berphoto di ruangan ini!" ujar nona cantik memperingatkan kami.
"Oh, ya maafkan kami!" jawab kami bersama-sama dan mengurungkan niat untuk mengambil gambar.

Ohh memang rupanya di pintu masuk ruangan souvenir sudah terdapat pemberitahuan dan peringatan untuk tidak mengambil photo benda-benda yang terdapat di dalam ruangan. Karena saking senangnya melihat aneka benda antik dan unik membuat saya dan teman-teman lupa membaca petunjuk.

Pengalaman ini membuat saya lebih berhati-hati lagi ketika memasuki area rekreasi lainnya yang tentu memiliki peraturan di dalamnya.

Merasa senang rekreasi di National Palace Museum sehingga tidak terasa hari sudah siang dan perut merasa keroncongan. 
Memang di dalam ruangan museum terdapat kafe, tetapi teman-teman mengajak mencari makanan di luar.

Akhirnya kami keluar menuju restoran yang berada di seberang jalan.
Saat menikmati makan siang ternyata saya ingat bahwa kami belum memasuki ruangan utama museum yang konon berisi ratusan ribu artefak kuno benda-benda bersejarah peninggalan masa lampau.
Kami baru melihat benda-benda di ruangan souvenir tempat membeli benda oleh-oleh.

Tetapi teman-teman merasa kecapekan dan enggan untuk kembali menyeberang memasuki museum lagi.
Mungkin mereka juga sudah senang melihat pemandangan dan benda-benda di ruangan souvenir.

Meskipun dalam hati saya masih ingin melihat isi di dalam museum yang merupakan artefak kuno tersebut.
Ya mudah-mudahan saya memiliki kesempatan datang lagi ke National Palace Museum pada lain waktu.

Demikian Rekreasi Di National Palace Museum


Pengunjung Blog Rekreasi demikian jalan-jalan bersama Rekreasi Taiwan dan sudah melihat sebuah museum megah yang dikelilingi pohon-pohon rindang yang sejuk dipandang serta udaranya sangat segar.

Apakah anda sudah mengunjungi National Palace Museum atau Kukong? 
Mungkin anda ingin mengunjunginya?
Museum ini cocok untuk rekreasi yang menghabiskan waktu setengah hari apabila melihat benda-benda di dalamnya karena koleksinya sangat banyak.

Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju ke National Palace Museum yaitu:


  • Naik MRT dari Taipei Main Station jalur Red Line lalu turun di Shilin Station keluar pintu 1. Kemudian naik bis 304 atau 815.
  • Naik bis dari Taipei Main Station yaitu bis 218, 310 atau shuttle 260.

Selamat berlibur.

Artikel Serupa:


                                                                      

Tempat Wisata Menarik

Yehliu Geopark | Ajaib! Batu Karang Bentuknya Seperti Kepala Ratu | Blog Rekreasi

Selamat sore Kawan rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya? Alhamdulillah, amin. Akhir pekan sebent...

Artikel Populer