Sms Pagi Hari
Saya sedang menyeruput kopi hangat pada pagi hari ketika tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk ke ponsel yang saya taruh di atas meja dekat saya sedang duduk.
"Selamat mengawali 1 Desember dengan semangat Kawan, ciayo!" kalimat yang tertulis di layar ponsel membuat saya tersenyum.
Perhatian sederhana dari seorang Kawan yang sangat berarti.
Perhatian sederhana dari seorang Kawan yang sangat berarti.
"Ya Sobat sama-sama! Selamat mengawali Desember dengan semangat pula, ciayo!" saya membalas pesannya dengan ucapan sama agar sama-sama bersemangat mengawali 1 Desember.
Berbicara mengenai semangat tentu anda pun selalu bersemangat dalam menjalani aktifitas setiap hari.
Meskipun semangat dapat naik dan dapat juga turun, mudah-mudahan semangat yang sedang turun segera naik kembali ya, agar lebih senang.
Berbicara tentang semangat, saya dalam kesempatan Rekreasi Taiwan hendak menceritakan sebuah tempat yang merupakan Taman Makam Pahlawan bernama Martyr's Shrine.
Dalam benak saya tergambar bahwa para pahlawan dulunya merupakan orang yang memiliki semangat tinggi dalam berjuang.
Keberadaan makam para pahlawan terletak di ruangan dalam, sementara di depan berupa taman yang pengunjung dapat melihat dan menikmati suasananya.
Seperti apa di Martyrs Shrine? Mari kita melihatnya!
Ketika Bis Melaju Perlahan
Saya dan teman-teman sedang dalam perjalanan pulang dari Taman Bihu untuk menuju ke Stasiun Taipei. Waktu itu naik bis 247.
Selama perjalanan saya melihat-lihat pemandangan yang terdapat di sepanjang kanan-kiri jalan dari dalam kaca bis.
Tiba-tiba bis melaju perlahan di kawasan jalan melingkar. Pada saat demikian pemandangan di luar kaca menjadi lebih jelas dan kelihatan di sebelah kanan jalan berupa pemandangan gapura besar berwarna merah tua.
Kelihatan pula bis-bis berukuran besar berjajar di samping gapura, yang di kaca bis bertuliskan "travel bus".
Selama perjalanan saya melihat-lihat pemandangan yang terdapat di sepanjang kanan-kiri jalan dari dalam kaca bis.
Tiba-tiba bis melaju perlahan di kawasan jalan melingkar. Pada saat demikian pemandangan di luar kaca menjadi lebih jelas dan kelihatan di sebelah kanan jalan berupa pemandangan gapura besar berwarna merah tua.
Kelihatan pula bis-bis berukuran besar berjajar di samping gapura, yang di kaca bis bertuliskan "travel bus".
"Wah, sepertinya ini adalah lokasi pariwisata. Turun!" dalam hati saya ingin turun.
Tidak menunggu lama karena bis akan segera melaju lagi saya mengajak seorang Kawan menemani turun. Sementara Kawan lainnya terus melanjutkan perjalanan untuk mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung di Stasiun Taipei.
Pada awalnya saya tidak mengetahui kalau tempat tersebut merupakan taman makam pahlawan bernama Martyrs Shrine karena hanya melihat gapura besar dengan bentuk sangat bagus dan warnanya yang menarik kombinasi merah dan putih.
Gapura Martyrs Shrine |
Bentuk gapura dengan pintu melengkung seperti lingkaran memiliki ukiran-ukiran yang menghiasinya.
Tepat di bawah pintu gapura, kita akan melihat seorang tentara penjaga. Tentara penjaga tersebut tegak berdiri tanpa bergerak sedikitpun selama satu jam lamanya. Pada awalnya saya mengira dia adalah patung, ternyata adalah tentara. Benar-benar tidak bergerak, bahkan hampir tidak berkedip.
Saya menjadi berhati-hati ketika berada di sekitarnya. Tentara lain yang berada tidak jauh darinya pun memberi isyarat untuk menjaga suasana tenang.
Saya tidak habis pikir mengenai tentara penjaga yang tegak berdiri layaknya sebuah patung. Tentu membutuhkan latihan dan disiplin tinggi untuk dapat melalukan hal tersebut.
Tepat di bawah pintu gapura, kita akan melihat seorang tentara penjaga. Tentara penjaga tersebut tegak berdiri tanpa bergerak sedikitpun selama satu jam lamanya. Pada awalnya saya mengira dia adalah patung, ternyata adalah tentara. Benar-benar tidak bergerak, bahkan hampir tidak berkedip.
Saya menjadi berhati-hati ketika berada di sekitarnya. Tentara lain yang berada tidak jauh darinya pun memberi isyarat untuk menjaga suasana tenang.
Saya tidak habis pikir mengenai tentara penjaga yang tegak berdiri layaknya sebuah patung. Tentu membutuhkan latihan dan disiplin tinggi untuk dapat melalukan hal tersebut.
Upacara Bergantinya Tentara Penjaga
Saya sedang melihat-lihat tanaman yang tumbuh di samping pagar dekat kamar kecil. Memperhatikan akar-akar beringin sebesar jari kelingking menjuntai panjang hingga menyentuh tanah, seperti jambang atau rambut.
Tiba-tiba para pengunjung di Martyr Shrine berlari-larian berkumpul di dekat gapura masuk.
"Ada apakah gerangan? Mengapa pengunjung berlarian dan terburu-buru?" Karena penasaran saya pun ikut berlari untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Ternyata beberapa tentara membuat garis dari pita merah dan pengunjung hanya diperbolehkan berada di luar pita.
Saya menunggu apa yang terjadi selanjutnya dan tetap berdiri di luar pita merah sebagaimana pengunjung lainnya.
Tidak lama kemudian kelihatan sepasukan tentara berbaris dari dalam ruangan yang berada di samping gapura masuk.
Pasukan tentara berseragam lengkap memanggul senapan berbaris tegap menuju gedung utama Martyr Shrine yang berada di dalam.
Ketika pasukan tentara sudah berbelok dari gapura ke arah bangunan utama, beberapa tentara bergegas menggulung pita merah dan mengijinkan pengunjung untuk mengikuti jalannya pasukan dari samping-sampingnya dengan tetap menjaga suasana tenang.
Tiba-tiba para pengunjung di Martyr Shrine berlari-larian berkumpul di dekat gapura masuk.
"Ada apakah gerangan? Mengapa pengunjung berlarian dan terburu-buru?" Karena penasaran saya pun ikut berlari untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Ternyata beberapa tentara membuat garis dari pita merah dan pengunjung hanya diperbolehkan berada di luar pita.
Saya menunggu apa yang terjadi selanjutnya dan tetap berdiri di luar pita merah sebagaimana pengunjung lainnya.
Tidak lama kemudian kelihatan sepasukan tentara berbaris dari dalam ruangan yang berada di samping gapura masuk.
Pasukan tentara berseragam lengkap memanggul senapan berbaris tegap menuju gedung utama Martyr Shrine yang berada di dalam.
Ketika pasukan tentara sudah berbelok dari gapura ke arah bangunan utama, beberapa tentara bergegas menggulung pita merah dan mengijinkan pengunjung untuk mengikuti jalannya pasukan dari samping-sampingnya dengan tetap menjaga suasana tenang.
Menyaksikan gagahnya pasukan tentara yang berbaris tegap sambil memanggul senapan, beberapa pengunjung mengikuti gerakan tentara berbaris di belakangnya.
Menggunakan payung seolah-olah sebagai senapannya, lalu memanggulnya di pundak dan mengikuti cara berbaris tentara.
Menggunakan payung seolah-olah sebagai senapannya, lalu memanggulnya di pundak dan mengikuti cara berbaris tentara.
Melihat tentara yang berbaris tegap, saya merasa takjub.
Wajah serta sorot mata para tentara tampak serius. Sepertinya menggambarkan semangat dan tekad yang teguh dalam mengabdi pada tugas negara.
Menara dan Relief Sejarah
Sesudah selesai mengikuti jalannya upacara bergantinya tentara penjaga, saya dan Kawan segera melihat-lihat pemandangan.
Berada di taman duduk di bangku-bangku beton menikmati pemandangan pohon-pohon yang rimbun dan hijau.
Bangunan menara berada di sisi kanan gedung utama dan satu menara lagi berada di sebelah kiri gedung utama.
Menara dengan delapan pilar merah menjadi kontras dengan warna hijau daun-daun sehingga menarik perhatian dan membuat cantik pemandangan Martyrs Shrine.
Bangunan menara berada di sisi kanan gedung utama dan satu menara lagi berada di sebelah kiri gedung utama.
Menara dengan delapan pilar merah menjadi kontras dengan warna hijau daun-daun sehingga menarik perhatian dan membuat cantik pemandangan Martyrs Shrine.
Ketika saya menaiki tangga dan melihat suasana di dalam menara, ternyata merupakan ruangan terbuka. Terdapat sebuah patung pahlawan berukuran setengah badan.
Di samping patung pahlawan tersebut ada tangga menuju menara bagian atas.
Sesudah melihat menara kemudian menuju bangunan utama. Bangunan dengan pilar-pilar berwarna merah. Pintu-pintu besi pun bercat merah. Bagian atap gedung memiliki ukiran berwarna merah dan kuning emas.
Di samping patung pahlawan tersebut ada tangga menuju menara bagian atas.
Sesudah melihat menara kemudian menuju bangunan utama. Bangunan dengan pilar-pilar berwarna merah. Pintu-pintu besi pun bercat merah. Bagian atap gedung memiliki ukiran berwarna merah dan kuning emas.
Tepat di pintu masuk bangunan utama, disana terdapat sebuah dinding relief berwarna keemasan.
Relief menggambarkan dahsyatnya perang yang memakan korban puluhan ribu tentara gugur di medan pertempuran.
Sesudah melewati pintu dengan dinding relief maka akan berada di tempat makam. Suasana di area ini sangat khidmat dan hening. Meskipun banyak pengunjung, semuanya menjaga suara dan gerak-gerik untuk selalu tenang dan menghormati para pahlawan.
Apalagi dua tentara penjaga berseragam lengkap yang berdiri tegak seperti tidak bergerak, siap-siaga menjaga area taman makam pahlawan.
Menyaksikan tentara penjaga yang gagah berani menjaga lingkungan Martys Shrine membuat saya pun ingin mempunyai semangat yang gagah berani seperti mereka.
Relief menggambarkan dahsyatnya perang yang memakan korban puluhan ribu tentara gugur di medan pertempuran.
Sesudah melewati pintu dengan dinding relief maka akan berada di tempat makam. Suasana di area ini sangat khidmat dan hening. Meskipun banyak pengunjung, semuanya menjaga suara dan gerak-gerik untuk selalu tenang dan menghormati para pahlawan.
Apalagi dua tentara penjaga berseragam lengkap yang berdiri tegak seperti tidak bergerak, siap-siaga menjaga area taman makam pahlawan.
Menyaksikan tentara penjaga yang gagah berani menjaga lingkungan Martys Shrine membuat saya pun ingin mempunyai semangat yang gagah berani seperti mereka.
Sekian Rekreasi Di Martyr Shrine
Kawan rekreasi demikian jalan-jalan kita bersama Blog Rekreasi Taiwan di Martyr Shrine.
Kita sudah melihat area taman makam pahlawan, tempat bersemayam para pahlawan yang gugur di medan perjuangan dan mengenang serta meneladani semangat berjuang mereka.
Kita juga sudah melihat para tentara penjaga yang gagah berani.
Kita sudah melihat area taman makam pahlawan, tempat bersemayam para pahlawan yang gugur di medan perjuangan dan mengenang serta meneladani semangat berjuang mereka.
Kita juga sudah melihat para tentara penjaga yang gagah berani.
Apakah anda sudah pernah mengunjungi Martyrs Shrine? Apakah anda ingin mengunjunginya?
Transportasi
Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Martyr Shrine yaitu:
Dari Stasiun Taipei naik bis 247, 287.
Dari Stasiun Taipei naik bis 247, 287.