Selamat pagi Kawan Rekreasi, bagaimanana kabar anda pagi ini? Semoga kabar baik selalu ya?
Akhir pekan sebentar lagi tiba. Apakah anda sedang merencanakan liburan? Kemana tempat yang ingin anda kunjungi?
Apakah ingin melihat benteng kuno, meriam, gunung dan laut yang dapat kita lihat dari satu tempat?
Akhir pekan sebentar lagi tiba. Apakah anda sedang merencanakan liburan? Kemana tempat yang ingin anda kunjungi?
Apakah ingin melihat benteng kuno, meriam, gunung dan laut yang dapat kita lihat dari satu tempat?
Rekreasi Taiwan menemukan sebuah tempat bernama Benteng Santo Domingo.
Sebuah benteng kuno, terdapat meriam-meriam peninggalan jaman Belanda.
Seperti apa suasana di Benteng Santo Domingo? Mari kita melihatnya!
Sebuah benteng kuno, terdapat meriam-meriam peninggalan jaman Belanda.
Seperti apa suasana di Benteng Santo Domingo? Mari kita melihatnya!
Tentang Benteng Santo Domingo
Benteng Santo Domingo pada awalnya merupakan sebuah benteng kayu yang didirikan tahun 1629 di Tamsui oleh tentara Spanyol yang berkuasa waktu itu.
Karena sekelompok penduduk asli yang marah atas ketentuan pajak yang tinggi oleh gubernur Spanyol maka tahun 1636 benteng berhasil direbut dan dikuasai oleh penduduk Taiwan.
Tahun 1637 Spanyol kembali mendirikan benteng batu dan tembok.
Namun tahun 1642 Belanda berhasil mengusir Spanyol.
Spanyol menghancurkan sendiri bentengnya kemudian Belanda membangunnya kembali menjadi benteng yang bangunannya ada sampai sekarang.
Kini Fort San Domingo menjadi tempat rekreasi yang dibuka untuk masyarakat umum, menurut sumber wikipedia.
Menuju Ke Benteng Santo Domingo
Hari Minggu di bulan Januari saya bersama Kawan berniat melakukan rekreasi ke Benteng Santo Domingo yang disebut juga Hongmaochen.
Berbekal rasa ingin tahu yang sudah lama terpendam, saya ingin melihat dari dekat bentuk dari meriam dengan moncong panjangnya.
Kemudian naik MRT dari Stasiun Taipei turun di Stasiun Tamsui. Dari Stasiun Tamsui dapat naik bis maupun berjalan kaki.
Awalnya saya dan Kawan ingin langsung naik bis menuju ke Benteng Santo Domingo.
Ternyata ketika menyeberang dan melihat keramaian pasar, sehingga singgah dulu di pasar Tamsui Old Street.
Ramainya pengunjung dan penjual di sepanjang jalan, sudah seperti magnet yang begitu saja menarik saya dan Kawan untuk menghampirinya.
Ternyata ketika menyeberang dan melihat keramaian pasar, sehingga singgah dulu di pasar Tamsui Old Street.
Ramainya pengunjung dan penjual di sepanjang jalan, sudah seperti magnet yang begitu saja menarik saya dan Kawan untuk menghampirinya.
Ternyata harga barang-barang di pasar ini lebih murah daripada di pasar Taipei. Sehingga saya dan Kawan tergoda membeli tas dan pernak-pernik lainnya.
Tidak terasa berbelanja menjadi dua keresek besar sehingga kerepotan ketika membawanya sampai ke Benteng Santo Domingo.
Tidak terasa berbelanja menjadi dua keresek besar sehingga kerepotan ketika membawanya sampai ke Benteng Santo Domingo.
Bangunan Merah Bata
Sesudah berjalan cukup lama dan beberapa kali bertanya kepada warga akhirnya sampailah di Benteng Santo Domingo yang ternyata letaknya bersebelahan dengan Universitas Aletheia.
Sebelum memasuki lokasi Benteng Santo Domingo terlebih dahulu membeli karcis masuk. Kemudian berjalan sekitar 50 meter maka sampailah pada bangunan berwarna merah bata.
"Ini dia tempat yang sudah lama saya ingin mendatanginya!"
Ternyata pengunjung yang datang sangat ramai. Mereka kelihatan bergembira rekreasi di alam terbuka, menikmati segarnya udara dari hijau dedaunan yang rimbun. Dari bahasa yang mereka ucapkan, sepertinya mereka datang dari mancanegara.
Ada pula rombongan wisata bersama pemandu lokal. Sang pemandu menerangkan tempat-tempat di Benteng Santo Domingo.
Melihat pengunjung yang bersemangat, saya juga bersemangat melihat-lihat dan menyusuri Benteng Santo Domingo.
Kelihatan bangunan berwarna merah bata yang memiliki pintu-pintu terbuka di bagian dinding luarnya.
Pintu berbentuk melengkung di bagian atasnya tersebut memiliki ukuran yang sama, sehingga membuat bangunan menjadi indah dan rapi.
Tanaman pagar juga dipangkas rapi. Rumput hijau memenuhi lapangan. Warna hijau daun-daun berpadu dengan warna bangunan merah bata, menjadi pemandangan yang menawan.
Sudah tidak sabar saya ingin melihat ke dalam bangunan Benteng Santo Domingo.
"Benda apa saja yang berada di dalam bangunan?" benak saya bertanya-tanya.
Ternyata di dalam bangunan terdapat ruangan-ruangan. Pada dinding ruangan-ruangan tersebut bergantung pigura-pigura yang merupakan cerita sejarah.
Meriam-Meriam Dengan Moncong Panjang
Sesudah melihat keadaan di dalam ruangan kemudian menuju teras di dekat lapangan.
Sepasang sepatu raksasa menarik perhatian pengunjung. Saya pun mencoba masuk ke dalam sepatu dengan panjang sekitar satu meter tersebut.
Selain sepatu raksasa ada pula kursi dari tanaman. Tanaman di pangkas sehingga membentuk kursi.
Beberapa bunga mawar waktu itu sedang mekar.
Tibalah waktunya melihat meriam. Meriam-meriam diletakkan berjajar dengan moncong menghadap ke arah laut. Mungkin dulunya untuk menghalau musuh yang datang dari arah laut.
Sepasang sepatu raksasa menarik perhatian pengunjung. Saya pun mencoba masuk ke dalam sepatu dengan panjang sekitar satu meter tersebut.
Selain sepatu raksasa ada pula kursi dari tanaman. Tanaman di pangkas sehingga membentuk kursi.
Beberapa bunga mawar waktu itu sedang mekar.
Tibalah waktunya melihat meriam. Meriam-meriam diletakkan berjajar dengan moncong menghadap ke arah laut. Mungkin dulunya untuk menghalau musuh yang datang dari arah laut.
Memegang meriam terasa dari bahan yang keras dan kuat.
Berada di antara meriam-meriam membuat saya membayangkan sejarah masa lampau ketika terjadi perang dan penjajah.
Sungguh rakyat berjuang mempertahankan negara. Berjuang jiwa raga demi tanah air tercinta.
Sungguh rakyat berjuang mempertahankan negara. Berjuang jiwa raga demi tanah air tercinta.
Sekian Rekreasi Di Benteng Santo Domingo
Hari semakin sore. Langit mendung cuaca bertambah gelap.
Kawan melambai-lambai ingin menyudahi rekreasi karena sebentar lagi petang datang.
Melewati jalan setapak berpagar tanaman sambil melihat ke seberang laut. Kelihatan gunung anggun berdiri.
Gunung yang kokoh ditumbuhi tanaman rindang. Di sampingnya lautan luas dan perahu berlayar. Udara sore angin pun mulai dingin.
Kawan melambai-lambai ingin menyudahi rekreasi karena sebentar lagi petang datang.
Melewati jalan setapak berpagar tanaman sambil melihat ke seberang laut. Kelihatan gunung anggun berdiri.
Gunung yang kokoh ditumbuhi tanaman rindang. Di sampingnya lautan luas dan perahu berlayar. Udara sore angin pun mulai dingin.
"Terimakasih Tuhan atas kesempatan melihat indahnya ciptaanMu.
Kawan Rekreasi sekian jalan-jalan kita bersam Rekreasi Taiwan di Benteng Santo Domingo dan telah melihat benteng kuno beserta meriam-meriamnya peninggalan Belanda.
Apakah anda sudah pernah mengunjunginya? Kalau belum, mungkin anda ingin ke sana?
Transportasi
Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Benteng Santo Domingo yaitu:
- Dari TMS naik Jalur Merah turun Stasiun Tamsui keluar pintu 1. Kemudian naik bis 857/880/R26.
- Atau jika ingin berjalan kaki, dapat menempuh jarak sekitar 1.5 km.