Ads

24 November 2017

Dr. Sun Yat Sen Memorial House: Taman, Kolam, Air Mancur Dan Hunian Yang Nyaman | Blog Rekreasi


Selamat sore Kawan, apa kabarnya? Semoga kabar baik selalu ya? 
Akhir pekan sebentar lagi tiba, kemana rencana berlibur anda? Apakah sudah mempunyai tempat yang ingin anda kunjungi? 

Kebetulan Rekreasi Taiwan mengetahui sebuah taman kecil yang mungkin saja menjadi minat anda untuk mengunjunginya. 
Disana kita dapat bersantai menikmati pemandangan berupa pepohanan rindang, kolam ikan serta air mancurnya. Ada juga hunian kayu yang  rapi dan bersih.

Meskipun berada di tengah kota, akan tetapi taman tersebut sangat asri dan tenang, cocok untuk singgah selama beberapa jam lamanya, nama tempatnya yaitu Dr. Sun Yatsen Memorial House 

Seperti apa keindahan tempatnya? Mari kita melihatnya!

Menuju Ke Dr  Sun Yat Sen Memorial House


Hari minggu pagi hari ketika saya berada di Stasiun Taipei. Seperti biasanya Stasiun Taipei selalu ramai pengunjung yang rata-rata pekerja migran dari berbagai negara yang sedang berlibur dan berkumpul di area dalam maupun luar stasiun.

Ada juga pengunjung yang merupakan penduduk asli Taiwan.  Beberapa oranh tampak sedang menunggu bis di halte bis yang sudah semakin tertata rapi.

Pagi hari cuaca cerah ditambah udara segar membuat saya ingin berkeliling memutari area Stasiun Taipei. Mengambil foto pemandangan di area halte bis, di samping stasiun dan dari atas jembatan penyeberangan terasa menyenangkan. 

Sesudah mengambil banyak foto pemandangan, saya menjadi ingat pada sebuah taman yang berada di belakang Stasiun Taipei.

Dari samping utara Stasiun Taipei berjalan melewati trotoar ke arah timur kira-kira 600 meter. 
Melewati jalanan yang segar karena pepohonan yang tumbuh di samping jalan, maka  sekitar 10 menit kemudian sampailah di sebuah lokasi berpagar putih mengelilingi area taman Dr. Sun Yatsen Memorial House.

Gapura kayu berukuran sedang menyambut di pintu masuk. Di samping gapura terdapat map lokasi dan keterangan jam buka kunjungan di taman Dr. Sun Yatsen Memorial House. 

Pagi masih sepi dan pepohonan rindang yang asri seperti magnet, menarik pengunjung untuk menjelajahi dan melihat pemandangan di dalamnya.

Taman Rindang 


Memasuki gerbang masuk yang sekaligus menjadi pintu keluar, melihat patung seorang pria sedang berdiri memegang tongkat di tangan kanan dan tangan kiri seperti memegang buku. 
Rupanya patung yang menggambarkan sosok Dr. Sun Yatsen. Di belakang patung berupa pagar hijau tanam-tanaman.

taman-sunyatsen-blog-rekreasi

Tidak jauh darinya ada rumah berukuran kecil yang menjadi kantor petugas penjaga taman. Di sampingnya lagi berupa koridor. Jalanan yang menghubungkan dari arah utara taman hingga ujung selatan. 
Koridor bertiang kayu-kayu tersebut memiliki atap sehingga sangat nyaman untuk berteduh ketika hujan turun maupun ketika panas matahari.

Di samping koridor adalah bangunan Dr. Sun Yatsen Memorial House. Sekilas melihatnya berupa rumah kayu yang cantik. 
Saya belum ingin melihat secara jelas tentang bangunan rumah tersebut karena ingin melihat area taman dan kolam.

Melihat kolam airnya berwarna hijau. Tetapi apakah benar air kolam berwarna hijau? 
Rupanya daun-daun cemara yang rindang yang tumbuh di sisi kolam memantul di air kolam sehingga air kolam kelihatan berwarna hijau seperti warna daun.

Jalanan setapak yang melingkar tepat di samping kolam, memudahkan pengunjung untuk melihat pemandangan yang berada di dalam kolam.
Beberapa ikan hias tampak berenang kian-kemari. Kura-kura berjemur di atas permukaan batu yang terdapat di dalam kolam.

Udara pagi benar-benar segar, apalagi matahari masih hangat-hangat kuku.
Mungkin karena masih sangat pagi, sehingga suasana taman Dr. Sun Yatsen Memorial House terasa sepi dan belum banyak pengunjung.

Saya terus menyusuri tepian kolam, memandang pohon-pohon cemara yang berdaun hijau lebat. Batang cemara berwarna coklat kehitaman dan pokok kayunya berbelah-belah seperti tanah kering di musim kemarau. Sungguh pemandangan yang alami.

Di pojok taman ada paviliun kecil. Sebuah batu prasasti berada di tengah paviliun. Sementara di bagian pinggir terdapat bangku-bangku untuk duduk. 
Duduk di paviliun menikmati semilir angin dan udara segar pagi hari. Memandang hijau daun-daun terasa sejuk di mata.

Di depan paviliun membentang kolam yang di tengahnya melintas jembatan batu berukuran kecil yang menambah cantik pemandangan taman Dr. Sun Yatsen Memorial House.

Kembali saya menelusuri jalan setapak di sisi kolam yang arahnya melingkar menuju rumah kayu. 
Melihatnya dari dekat, ternyata rumah kayu Dr. Sun YatSen Memorial House berupa rumah panggung.
Dasar bangunan ditopang batu-batu berbentuk segipanjang yang tidak terlalu tinggi sehingga kelihatan ada kolong di bawahnya. 

Sedangkan bangunan rumahnya kelihatannya sangat adem, rapi dan bersih dengan warna dominan coklat tua.
Melongok ke dalamnya kelihatan dindingnya berhiaskan motif pohon bambu. Lantainya beralaskan karpet berwarna abu-abu. Sekeliling dinding rumah memiliki kaca, yaitu perpaduan antara sebagian kayu dan sebagian kaca.
Bangunan dibuat sangat rapi berkesan.

taman-sunyatsen-blog-rekreasi

Masih di samping bangunan rumah Dr. Sun Yatsen Memorial House terdapat pohon-pohon cemara yang berdaun hijau rimbun ditanam berjarak sekitar satu meter antara satu dan yang lainnya yang menambah udara sejuk dan indah pemandangan.

Air Mancur di Tengah Kolam


Saya masih berada di bagian belakang Dr. Sun Yatsen Memorial House dan harus melewati koridor untuk sampai di area depan.
Berada di koridor membuat ingin duduk sebentar di pinggirannya. Koridor bertiang kayu-kayu memiliki atap dan pada pinggirannya dibuat dari semen yang dapat dipakai untuk duduk-duduk.

Merasa nyaman duduk di sana, tempatnya bersih, rapi, udara sejuk serta pohon-pohon yang rindang.
Ketika sampai di area depan melihat teras Dr. Sun Yatsen Memorial House. Menaiki beberapa undakan yang di pinggirnya terdapat pagar besi. 

Berdiri di terasnya kelihatan dekorasi dinding berbentuk bunga dengan lima kelopak. Warnanya coklat tua seperti warna kusen-kusen dan di tengahnya berbentuk ukir-ukiran. 
Suasana di dalam rumah tampak sepi. Beberapa sandal rumah berada di rak sandal yang sekaligus menjadi bangku untuk duduk.

Beberapa buku tergelatak di bangku, mungkin saja ada pengunjung yang sudah membaca buku dan meletakkannya disana.
Membayangkan duduk di bangku tersebut sambil membaca buku, sepertinya sangat nyaman.
Sambil sesekali melihat taman dan kolam yang tidak terlalu jauh darinya.

Tiba-tiba terdengar gemericik suara air. Suasana yang tadinya sepi menjadi sedikit berubah. Saya mencari sumber suara air ternyata dari arah kolam.
Air mancur!

Air menyembur dari ujung pipa di tengah kolam. Air bergerak ke atas membentuk corong, yaitu bagian bawah kecil dan lebar pada bagian atasnya. 
Sesudah mencapai titik semburan terjauh kemudian air turun  seperti terlempar dan membentuk bulatan yang lebih besar di bawahnya. Sekilas kelihatan seperti sebuah gelang berwarna putih. Sungguh pemandangan yang menawan.

Saya segera berlari mendekat ke arah kolam dan mengambil beberapa fotonya, sebelum pertunjukan air mancur selesai. Tiba-tiba ponsel saya berdering.
Saya mengangkatnya, "Mbak lagi dimana? Ku sudah sampai di stasiun kereta pintu selatan" suara Kris terdengar di ponsel.
"Oh oke, aku lagi di taman belakang stasiun dan segera kesitu!" ujar saya menyahutinya.

Rupanya teman sudah tiba di stasiun kereta dan saya bergegas ingin menemuinya untuk rekreasi bersama.
Air mancur masih berlangsung saya dengan berat hati meninggalkannya.

Sebelum meninggalkan lokasi taman Dr. Sun Yatsen Memorial House ternyata ada ruangan kecil di ujung koridor yaitu toilet.
Saya memasukinya dan ruangan toilet sangat bersih.

Tidak berlama-lama di taman karena Kawan sudah datang, saya menuju pintu keluar. Baru juga sampai di dekat patung Dr. Sun Yatsen, kelihatan beberapa pengunjung datang.

Salah seorang pengunjung pria menyapa dan bertanya kepada saya dengan bahasa China, kurang lebih seperti ini percakapan kami:

"Qingwen zhe shi shenme difang?"
"Permisi numpang tanya ini tempat apa?" tanya pria tersebut.

"Du i bu qi wo ye bu zhi dao.
Maaf saya juga kurang tahu.

Wo ye gang dao zhe li.
Saya juga baru datang kesini.

Qing xung wen guanyi an.
Silahkan bertanya kepada petugasnya."

Jawab saya seraya menunjukkan lokasi penjaga.

Dalam hati saya berpikir, apakah pria tadi mengira saya adalah petugas di taman tersebut?
Kelihatannya beliau sangat antusias bertanya kepada saya. Entahlah. Saya bergegas menuju Stasiun Taipei untuk bertemu Kawan.

Kawan apakah anda juga ingin mengunjungi Dr. Sun Yatsen Memorial House?

Transportasi:


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Rumah Mengenang Dr. Sun Yatsen yaitu:

Dari Stasiun Taipei cukup berjalan kaki setengah kilometer dan sudah sampai tempat tujuan.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



Tempat Wisata Menarik

Yehliu Geopark | Ajaib! Batu Karang Bentuknya Seperti Kepala Ratu | Blog Rekreasi

Selamat sore Kawan rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya? Alhamdulillah, amin. Akhir pekan sebent...

Artikel Populer