Ads

22 July 2017

Taman 2/28: Segarnya Udara Pagi di Taman Peringatan Perdamaian 2/28 | Blog Rekreasi


Selamat pagi Kawan, bagaimana kabar anda pagi hari ini? Semoga kabar baik selalu ya? Amin ya rabbal 'alamin.

Akhir pekan sebentar lagi tiba. Kemana rencana berlibur anda? Ke Stasiun Taipei? Kalau ke Stasiun Taipei sekalian saja mampir ke Taman 2/28.
Tamannya luas, pemandangannya indah dan tempatnya bersih.
Lokasinya pun dekat dari Taipei Main Station karena dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki.

Bagaimana keindahan taman 2/28? Mari kita melihatnya bersama Rekreasi Taiwan!

Tentang Taman 2/28


Taman 2/28 merupakan situs bersejarah sebagai monumen peringatan korban 28 Februari insiden tahun 1974, menurut sumber wikipedia.

Menuju Ke Taman 2/28


Hari Minggu pagi ketika saya menuju Stasiun Taipei untuk berkumpul teman-teman. Melihat jam masih sekitar pukul 07:15 alias masih sangat pagi, pasti teman-teman belum berkumpul semua.

Sengaja saya tidak langsung menuju aula yang menjadi kesepakatan tempat bertemu. Melainkan saya keluar pintu 8 Stasiun Taipei kemudian ke Taman 2/28.

Masih ada waktu lebih baik saya melihat-lihat dulu keindahan Taman 2/28 yang sempat saya datangi ketika dulu berlibur bersama Liza.

Setelah keluar pintu 8 Stasiun Taipei terus saja berjalan lurus ke depan, ketika bertemu lampu lalu lintas kemudian menyeberang ke kanan dan sudah sampai di lokasi Taman 2/28.

Udara Segar Di Taman 2/28


Hmm,  ternyata mendatangi Taman 2/28 di pagi hari udaranya sangat segar. Taman yang luas  rimbun oleh hijau daun.
Kelihatan seorang ibu separuh baya sedang menyapu taman, mengumpulkan daun-daun kering yang berguguran dan memasukkannya ke dalam karung.

Pantas saja kalau Taman 2/28 bersih dan rindang. Karena petugas yang selalu menjaganya.
Saya semakin bersemangat menelusuri sudut-sudut taman untuk menemukan pemandangan indahnya.

2/28park-blog-rekreasi

Beberapa kursi kayu berbentuk unik menarik perhatian dan saya mencobanya duduk di sana.
Kursi kayu melengkung seperti bulan sabit. Kursi tersebut merupakan variasi dari bahan kayu dan semen.
Setengah bagian kayu dan setengahnya lagi bagian semen, yang memiliki tempat duduk saling membelakangi bersilang.
Duduk di kursi taman pada pagi hari yang segar, merasa sangat nyaman.

Ketika menengok ke tengah taman, melihat sebuah paviliun kecil beratap merah bata serta pilar-pilar penyangga berwarna merah.
Di sampingnya berupa kolam yang mengelilingi  menara.
Menara bertingkat dengan atap berwarna merah bata dan pilar-pilar merah senada dengan warna paviliun.

Pagar beton mengelilingi kolam sehingga pengunjung dapat melihat kolam dengan nyaman.
Ketika berada di samping kolam dan melihat pemandangan sekeliling, terlihat pohon palem yang ditanam berjajar, besarnya seimbang daunnya rimbun membuat sejuk dan indah dipandang.

Hari masih sangat pagi sehingga hanya kelihatan beberapa orang saja yang sedang duduk di bangku taman.
Saya merasa beruntung dapat menikmati segar udara dan hangatnya sinar matahari pagi di Taman 2/28.

Berada tidak jauh dari menara kira-kira berjalan 50 meter, terdapat sebuah bangunan berbentuk kubus dan   lancip menjulang ke atas.

Rupanya bangunan tersebut merupakan Monumen Perdamaian 2/28. Sebuah batu prasasti berbentuk bulat besar berwarna putih berada di depan monumen.
Batu tersebut bertuliskan huruf China yang memenuhi bagian atas prasasti.

Sedangkan di bawah monumen terdapat kolam dangkal berair bening. Beberapa batu bulat sebesar bola diletakkan di sisi kolam.
Air kolam yang bening memantulkan bayangan bola batu dan bayangan pohon, membuat pemandangan eksotik.

Tepat di tengah kolam di bawah Monumen Perdamaian 2/28 terdapat sumur.
Saya berjalan menuju ke tengah kolam melewati jalan batu.
Awalnya saya sempat ragu-ragu untuk melewati bebatuan tersebut, takut pakaian menjadi basah.
Tetapi posisi air tidak sampai naik di atas batu, melainkan berada sejengkal di bawah batu sehingga berjalan ke tengah kolam menjadi mudah.

Suasana hening pagi hari membuat keadaan sunyi. Gemericik air yang mengalir menuju ke tengah sumur pun nyaring terdengar.
Melihat ke sekeliling ada seorang pengunjung pria separuh baya  membawa kamera dan memotret pemandangan.

Melihat saya berjalan melewati batu-batu, akhirnya beliau pun mengikuti melewati batu-batu dan melihat pemandangan dari tengah kolam di bawah Monumen Perdamaian 2/28.

Air kolam mengalir ke dalam sumur yang memiliki pagar beton pengaman. Menengok ke dalam sumur kelihatan curam. Terdapat tanda dua telapak tangan berada di pagar sumur.

Museum Nasional Taiwan


Kawan selain melihat Monumen Perdamaian Taman 2/28, berada tidak jauh dari monumen terdapat Gedung Konser.

Gedung Konser berbentuk melengkung seperti rumah keong. Kebetulan pagi itu sedang tidak ada kegiatan sehingga Gedung Konser kosong. Ratusan kursi kayu yang berjajar di depannya pun lengang.

Kemudian saya menuju ke sebuah museum  yang berada di dekat Gedung Konser yaitu Museum Nasional Taiwan. Karena posisi saya berjalan dari belakang, maka terlebih dahulu saya melihat pemandangan di belakang museum berupa kolam dan jembatan.

Kelihatan ikan-ikan berenang di kolam, burung kuntul mengangkat sebelah kakinya dan berdiri di bebatuan kolam. Beberapa teratai menghias di air kolam.
Air kolam pun memantulkan bayangan dahan-dahan pohon di atasnya

Beberapa pengunjung berdiri dan melintas di atas jembatan. Saya pun melintasi jembatan untuk melihat bagian depan Museum Nasional Taiwan.

Bangunan berbentuk tinggi dengan pilar-pilar megah di bagian depan. Kubah setengah lingkaran berwarna hijau tua menghias atap museum.

Dua ekor patung kerbau menyambut di pintu masuk bagian kiri dan kanan, di samping papan bertuliskan National Taiwan Museum yang berada di dekat jalan raya.

Pohon-pohon rindang tumbuh di samping museum membuat suasana teduh.
Sinar matahari mulai hangat menerobos lewat sela-sela daun.

Tiba-tiba ponsel saya bergetar.
"Mbak sudah sampai dimana? Ku ada di depan pintu selatan Stasiun!" suara Kris terdengar dari speaker ponsel.
"Oh iya, sebentar lagi ku juga tiba di air mancur!" sahut saya yang bergegas ke arah Gedung Shin Kong Mitsukosi dan menyeberang perempatan jalan, baru kemudian menuju area Stasiun Taipei.

Sekian Rekreasi Di Taman 2/28


Kawan rupanya waktu sudah beranjak siang dan mereka sudah mulai berkumpul di Stasiun Taipei.
Rasanya masih ingin meneruskan rekreasi di Taman 2/28 mungkin lain waktu dapat kesana lagi.

Sekian jalan-jalan bersama Rekreasi Taiwan dan sudah melihat taman yang rindang, kolam, menara dan Monumen Perdamaian 2/28.

Silahkan mengikuti terus cerita rekreasi selanjutnya untuk mendapatkan suasana rekreasi yang berbeda.

Anda ingin mengunjungi Taman 2/28?

Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Taman Monumen Perdamaian 2/28 yaitu:
  • Naik MRT Jalur Merah dari TMS turun di  Stasiun NTU Hospital keluar pintu 1, kemudian berjalan sekitar 280 meter.
  • Naik bis 15, 247, 257, 287 turun di Taman Heping.
  • Keluar TMS pintu 8, kemudian berjalan 500 meter.


Artikel  Rekreasi  Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



15 July 2017

Pantai Fulong 2: Kawan Melihat Seni Patung Pasir di Pantai Fulong | Blog Rekreasi


Selamat sore Kawa, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik selalu ya? Amin ya rabbal 'alamin.

Ngomong-ngomong akhir pekan sebentar lagi tiba. Apakah anda sudah merencanakan berlibur bersama Keluarga maupun teman-teman anda?
Apakah anda menyukai berlibur ke pantai?

Kebetulan sekali beberapa waktu lalu saya mendapat kiriman foto dari seorang teman yang melakukan rekreasi di Pantai Fulong dalam rangka Festival Seni Patung Pasir. Kawan saya mengijinkan foto-fotonya untuk membuat cerita kali ini.

Walaupun beberapa hari kemudian saya juga melakukan rekreasi bersama teman saya lainnya ke tempat yang sama yaitu Pantai Fulong. 
Rasanya sayang melewatkan Festival Seni Patung Pasir yang berlangsung setiap satu tahun sekali pada musim panas tersebut.

Kawan bagaimana bentuk-bentuk patung pasir kiriman Kawan saya? Mari kita melihatnya bersama Rekreasi Taiwan!


Festival Seni Patung Pasir 2017 di Pantai Fulong


Festival Seni Patung Pasir biasanya diadakan setiap tahun di sepanjang 3 km Yanlio dan Fulong. 
Sekitar 20 pemahat pasir dari 13 negara di dunia turut andil dalam acara festival kali ini.

Dengan tema Charming Fulong, para pemahat pasir membuat pahatan setinggi 13 meter.
Mereka membangun istana bagi para pahlawan di benak mereka, menurut sumber eventtaiwan.com

Foto Kiriman Dari Kawan


Kawan foto yang akan saya perlihatkan nanti  adalah foto-foto kiriman dari teman yang memiliki hobi yang sama dengan saya yaitu melakukan rekreasi melihat keindahan alam, ketika ada waktu luang.

Tidak lupa saya  berterimakasih kepada Yuli yang selalu membagi pemandangan yang dilihatnya pada saya.
"Terimakasih Yuli atas kiriman foto darimu."

Inilah pemandangan yang dapat kita lihat dari seberang Shuang River. Berpuluh-puluh patung pasir seperti gundukan gunung-gunung, bahkan mirip juga dengan batu-batu karang.

Pemandangan patung pasir ini hanya dapat kita saksikan ketika musim panas tiba.
Berarti juga diselenggarakan oleh pemerintah Taiwan yang mengelola Fulong Festival Seni Patung Pasir hanya setahun sekali.

Bentuk patung-patung pasir antara lain:

  • Seni patung pasir yang menggambarkan sosok Jenderal Guan Yi, yaitu sosok jenderal terkuat sepanjang sejarah Cina yang berjuang membela negara.
  • Seni patung pasir bunga tulip, yaitu patung pasir berbentuk bunga tulip dan pohon cemara. 
  • Seni patung pasir berbentuk Kingkong.

blog-garis-pantai-fulong

Patung pasir berbentuk kera raksasa, seperti dalam film Kingkong.
Mengapa Kingkong termenung? Kira-kira Kingkong sedang memikirkan apa ya?
Biasanya kera hidup di hutan.
Mengapa kera ini berada di tengah batu-batu?

Mungkin Kingkong sedang bersedih karena hutan yang dulunya rimbun pepohonan sekarang sudah berubah menjadi gedung-gedung tinggi.
Jadi Kingkong termenung karena tidak dapat berayun di ranting pohon yang sudah banyak ditebang.
Hehe bagaimana pendapat anda?
Kingkong sedang memikirkan apa?

  • Pertapa. Seni patung pasir berbentuk seorang Pertapa yang sedang bertapa di hutan. 
  • Seni patung pasir berbentuk istana.


blog-garis-pantai-fulong

Seni patung pasir ini seperti sebuah istana.
Pilar-pilar megah di area depan istana. Di belakangnya terdapat menara dan puri-puri serta tangga untuk mencapai bangunan belakang.

Di depan istana terdapat pohon-pohon cemara di samping jalan.
Hmm Yuli sepertinya sangat menikmati rekreasinya.

Sekian Rekreasi Di Pantai Fulong


Kawan sekian rekreasi kita bersama Rekreasi Taiwan dan sudah melihat Fulong Festival Seni Patung Pasir 2017.

Sebenarnya masih banyak foto patung -patung pasirnya.
Silahkan anda mengikuti cerita selanjutnya di Pantai Fulong 3: Bermain Air Laut Di Pantai Fulong | Blog Rekreasi.

Selain menjadi ajang festival tahunan seni patung pasir, Pantai Fulong juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk mandi air laut dan berendam, dengan catatan cuaca bagus dan mendapat ijin dari penjaga pantai.
Bahkan dapat juga menyewa kano untuk berlayar.

Anda ingin mengunjungi Pantai Fulong?


Transportasi


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Pantai Fulong yaitu:

Dari Stasiun Taipei naik kereta yang berangkat setiap satu jam sekali, langsung turun di Stasiun Fulong.
Selamat berlibur.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:



12 July 2017

Xiangshan: Mendaki Gunung Gajah Di Taipei | Blog Rekreasi


Selamat siang Kawan, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik selalu ya?
Akhir pekan sebentar lagi tiba. Apakah anda sedang merencanakan berlibur di akhir pekan? Kemana tempat yang ingin anda kunjungi?
Apakah anda menyukai kegiatan mendaki gunung dan melatih daya tahan tubuh?

Melihat pemandangan dari tempat yang lebih tinggi memberikan pengalaman berbeda.
Mendaki gunung salahsatu cara untuk melihat pemandangan dari tempat tinggi.

Rekreasi Taiwan memiliki cerita mendaki Xiangshan atau Gunung Gajah.
Seperti apa perjuangan menaiki tangga batu dan seperti apa indahnya suasana di Xiangshan?
Mari kita melihatnya!

Tentang Xiangshan


Xiangshan atau Gunung Gajah memiliki tinggi 183 meter.
Lokasi yang berada di dekat Stasiun Taipei Metro Xiangshan ini memiliki jalur hiking. Six Giant Rocks adalah obyek wisata di Xiangshan.

Sedangkan Xiangshan juga memiliki nama lain yaitu Nangang District Hiking Trail, menurut sumber Guide to Taipei.

Mendaki Gunung Gajah


Minggu pagi merupakan hari yang sudah saya dan teman-teman nantikan. Hati merasa senang karena akan segera mewujudkan rencana mendaki Gunung Xiangshan.
Mendaki? Seperti apa rasanya melakukan pendakian? Karena biasanya kami berlibur di tempat-tempat landai seperti pantai, taman, pasar dan lainnya.

Kali ini hendak mendaki. Wah seperti apa ya suasananya? Seperti apa pula pemandangan  alam dari tempat tinggi?

Berbagai pertanyaan muncul dan memantapkan sekitar delapan orang yaitu saya dan teman-teman untuk segera menuju Xiangshan.
Dengan naik MRT dari  Stasiun Taipei mengikuti Jalur Merah. Melewati sekitar 8 perhentian kira-kira limabelas menit, kemudian turun di Stasiun Xiangshan.

Keluar dari Stasiun Xiangshan tepat berada di area taman. Pemandangan segar di taman berupa tanaman hijau rumput dan pepohonan.
Tampak warga bersantai di taman, bermain bersama anak-anak, ada juga yang duduk di paviliun.

Saya dan teman-teman meneruskan berjalan mengikuti petunjuk arah yaitu tanda panah yang ditanam di tanah bertuliskan Xiangshan Hiking Trail.

Saya semakin bersemangat untuk  segera sampai di tempat mendaki berupa tangga batu yang menjulang. Sesudah berjalan kira-kira 300 meter maka sampai di tanjakan.

Entah mengapa tepat di bawah tanjakan saya melihat mobil merah pemadam kebakaran dan mobil 119 yaitu ambulan.
Sempat berpikir mungkin ada kecelakaan, tetapi tidak melihat orang cedera maupun tanda-tanda lain.

Saya dan teman-teman melanjutkan menaiki tangga batu menuju Xiangshan satu persatu.
Merasakan mendaki saya pun senang. Berpapasan dengan pendaki lainnya yang berjalan naik, ada juga yang berjalan turun.

Segarnya udara karena pepohon rindang yang tumbuh di sepanjang kanan dan kiri tangga batu.  Tanaman merambat  rimbun daun-daun.

Jalanan menanjak semakin curam. Terus melangkah setapak demi setapak berhati-hati.
Ingin berpegangan pada pagar di sisi tangga batu tetapi beberapa bagian pagar rusak.  Terus saja melangkah dan berhati-hati.
Harusnya membawa tongkat pengaman, berhubung pertama mendaki tidak memiliki persiapan.

Seorang Pendaki Pingsan


Wajah, rambut dan pakaian mulai kusut oleh debu dan daun yang berjatuhan. Beberapa kali beristirahat  untuk memulihkan tenaga ketika menjumpai tempat yang landai maupun ketika menemukan kursi.

xiangshan-blog-rekreasi

Ketika mendaki kira-kira setengah jam lamanya dan tiba di tempat landai yang lebih luas.
Kelihatan beberapa pengunjung sedang memandang pemandangan di kejauhan.

Tiba-tiba saya terkejut oleh beberapa pria yang berjalan beriringan.
Sekitar enam laki-laki dewasa sedang menandu pria berbadan besar dan berjalan untuk menuruni tangga.
Selang oksigen dipasangkan pada hidung pria yang ditandu.

Rupanya seorang pengunjung mengalami kelelahan ketika mendaki dan pingsan.
Pantas ketika tadi hendak naik melihat mobil ambulan dan pemadam kebakaran di bawah.
Rupanya mobil ambulan tersebut bersiap membawa pendaki yang kelelahan dan pingsan di ketinggian.

Terbayang bagaimana sulitnya para petugas membawa turun lelaki yang pingsan tersebut menuruni tangga batu yang curam.
Membawa badan sendiri saja sulit apalagi sambil menandu orang yang berbadan besar.

Melihat peristiwa demikian saya dan teman-teman memutuskan beristirahat untuk mengantisipasi kalau ada salah seorang teman yang merasa lelah.

Melihat Gedung Taipei 101 Dari Xiangshan


Dari tempat saya dan teman-teman beristirahat dapat melihat pemandangan kota dan Gedung Taipei 101 yang tinggi menjulang.
Bangunan yang kesohor merupakan  satu diantara bangunan tertinggi di dunia tersebut tampak mencolok dari bangunan sekitarnya.

Sayang hari berkabut, sehingga bagian atas Gedung Taipei 101 tersebut tidak terlihat utuh. Walaupun begitu pemandangan tetap  tampak indah seperti menyimpan misteri.

Beberapa pohon palem tumbuh subur.
Sebuah makam tua berada di dekat undakan batu.
Dalam hati bertanya-tanya, "Makam siapakah gerangan berada di pegunungan yang tinggi?"
Sedangkan di sekitarnya tidak terdapat satu rumah pun kelihatan.

Sesudah cukup beristirahat saya dan teman-teman melanjutkan mendaki. Seorang teman memilih tinggal di bawah dan tidak melanjutkan naik karena merasa lelah.

Tanjakan terasa lebih curam, sehingga melangkah dengan lebih berhati-hati. Ketika sampai di sebuah batu besar, jalanan menjadi landai.
Ternyata di balik batu besar masih terdapat beberapa batu besar lagi kira-kira enam biji.
"Mungkinkah ini yang  disebut Six Giant Rock?"

Berada di lokasi landai yang banyak batu-batu besar ini, pengunjung sangat ramai. Kebanyakan terdiri dari anak-anak muda dan ada pula pendaki yang sudah separuh baya.

Rasa kagum saya pada pendaki yang sudah separuh baya, sepertinya beliau-beliau sudah terbiasa mendaki dan memiliki stamina yang bagus. Sehingga dapat mendaki Xiangshan sampai di posisi yang tinggi.

Pemandangan juga lebih bagus dan indah. Bangunan kota tampak berjajar berkumpul di suatu wilayah. Sementara di sekelilingnya tampak hijau hutan kota.
Sebuah papan bertuliskan Elephant Mountain, Green Finger terdapat di sisi pagar.

Beberapa pengunjung naik di atas batu-batu besar dan berfoto. Saya dan teman-teman juga naik di atas batu besar.

Dalam hati bertanya-tanya, "Dari manakah asalnya batu-batu besar ini? Batu berukuran sebesar gajah. Mengapa ada di tempat tinggi? Apakah dahulunya ada gunung yang aktif sehingga meletus dan mengeluarkan batu-batu besar?"

Entahlah! Yang pasti saya bertanda-tanya dalam hati, mengapa batu-batu besar bisa berada di atas pegunungan.

Berada di tempat yang banyak batu-batu besar ini pula kami berjumpa dengan pengunjung berkulit putih.
Kami pun meminta berfoto bareng. Untung mereka berkenan berfoto bareng sehingga dapat menjadi  kenang-kenangan.

xiangshan-blog-rekreasi

"Terimakasih Kakak-Kakak, sudah bersedia  berfoto bersama kami!"

Sekian Rekreasi Mendaki Xiangshan


Waktu beranjak siang, teman-teman ingin menyudahi rekreasi di Gunung Gajah untuk melanjutkan kegiatan lain di Stasiun Taipei.
Lagipula seorang teman yang di bawah, sudah lama menunggu. Padahal mendaki belum benar-benar sampai ke puncak. Ya sudahlah demi kebersamaan akhirnya kami segera turun.

Kawan sekian rekreasi kita dan sudah mendaki Gunung Gajah atau Xiangshan.
Anda ingin mendaki  Xiangshan?

Transportasi:


Transportasi yang dapat anda gunakan untuk menuju Xiangshan yaitu:
  • Naik MRT Jalur Merah dari Stasiun Taipei turun di Stasiun Xiangshan keluar pintu 2. Kemudian berjalan kaki sekitar 750 meter.
Terimakasih anda mengunjungi Blog Rekreasi.

Artikel Rekreasi Taiwan Lainnya, Silahkan Membaca:




Tempat Wisata Menarik

Yehliu Geopark | Ajaib! Batu Karang Bentuknya Seperti Kepala Ratu | Blog Rekreasi

Selamat sore Kawan rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya? Alhamdulillah, amin. Akhir pekan sebent...

Artikel Populer