Ads

19 July 2016

Sung Ye Museum | Mengetahui Pakaian Khas Masyarakat Aborigin Taiwan | Blog Rekreasi


   
Selamat pagi.

Pengunjung Blog Rekreasi bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik selalu ya? Akhir pekan sebentar lagi tiba.  Sudahkah anda memiliki rencana  untuk  mengisi hari libur?
Mungkin anda ingin berkumpul keluarga dan membuat acara bersama? Mungkin juga anda ingin berjalan-jalan bersama teman?

Tempat seperti apa yang kira-kira ingin anda kunjungi? Mungkin anda ingin  mengetahui serta melihat benda-benda yang digunakan oleh masyarakat Aborigin di masa lampau?

Saya dalam kesempatan Rekreasi Taiwan pada beberapa waktu lalu berjalan-jalan ke Sung Ye Museum. Sebuah tempat yang mengumpulkan benda-benda masyarakat Aborigin penduduk pribumi Taiwan.
Benda tradisional berupa alat pertanian, perkakas rumah tangga, pakaian serta perhiasan yang menjadi budaya kehidupan mereka sehari-hari.

Seperti apa cerita selengkapnya jalan-jalan ke Museum Sung Ye melihat pakaian masyarakat Aborigin? Mari kita melihatnya!

Tentang  Sung Ye Museum


Sung Ye Museum adalah sebuah museum ethnologi yang mengumpulkan benda-benda sebagai penelitian yang terkait penduduk pribumi Taiwan.

Alamatnya di: No.282, Seksi 2, Zhishan Shilin, Taipei  Taiwan 111.

Menuju Ke Museum Sung Ye


Hari Minggu ketika saya dan teman-teman melakukan perjalanan ke Sung Ye Museum.
Cerita sedikit sebelumnya, pada hari tersebut kami lebih dulu melihat-lihat suasana dan koleksi  di National Palace Museum.

Kebetulan jarak antara National Palace Museum dan Sung Ye Museum tempatnya berdekatan, dipisahkan oleh jalan raya. Ketika menyeberang lalu berjalan 100 meter maka sudah sampai di Museum Sung Ye.

Membeli Karcis Masuk


Bagaimana saya mengetahui Sung Ye Museum? Ya, sebelum berlibur biasanya saya melihat dulu google map. Melihat foto-foto yang pengunjung unggah membuat saya ingin mendatangi Sung Ye Museum.
Sudah cukup lama ingin melihat benda-benda masyarakat Aborigin Taiwan pun akhirnya menjadi kenyataan ketika saya berada di depan museum. 

Menjadi sedikit ragu-ragu ketika melihat suasana sepi tidak ada pengunjung.
Bangunan Sung Ye Museum juga tidak terlalu besar apabila dibandingkan dengan National Palace Museum yang memiliki gapura, taman, pelataran dan tangga-tangga yang lebih ramai pengunjung.

Yah meskipun ragu-ragu kami memutuskan memasuki museum agar tidak bertandatanya lagi.
Sekilas suasananya sangat bersih dan tenang. Seorang pria bertugas di loket informasi yang sekaligus tempat membeli karcis untuk masuk ke ruangan museum.
Sedangkan seorang wanita muda berjaga di stand souvenir berada tidak jauh dari loket karcis.

Kami mengutarakan niat ingin melihat benda-benda di dalam museum kepada petugas informasi, ternyata untuk masuk dalam ruangan  tempat menyimpan benda-benda koleksi masyarakat Aborigin kami harus membeli tiket sebesar NT. 150.

Setelah membayar lalu kami menerima selembar karcis dan mendapatkan kaca mata kertas dengan frame seperti plastik hitam.
Awalnya kami heran mengapa petugas memberikan kacamata? Kemudian beliau menjelaskan bahwa kacamata tersebut gunanya untuk melihat film dokumenter kehidupan masyarakat Aborigin Taiwan yang akan diputar pada jam 2 siang di  bioskop yang letaknya berada di dalam ruangan Museum Sung Ye.

"Ohhh begitu, ternyata di dalam ada bioskopnya!" saya perlahan memahami perkataan petugas yang berbahasa mandarin.
Karena awal-awal berada di Negara Taiwan saya sendiri belum lancar berbicara maupun mengartikan bahasanya.

Lalu saya dan teman-teman masuk ke Sung Ye Museum lewat lift agar lebih mudah menjangkau ruangannya yang terdiri dari beberapa tingkat.
Sedangkan di samping juga tersedia tangga apabila ingin berjalan lewat tangga.

Pakaian Tradisional


Entah kebetulan saja pada waktu saya dan teman-teman melakukan rekreasi di Sung Ye Museum ketika itu pengunjungnya hanya sedikit.
Sehingga suasana di dalam museum yang redup tersebut menjadi hening. Sempat kelihatan dua pemuda yang memasuki ruangan lalu kemudian entah berada di ruangan sebelah mana.

Lampu ruangan redup seperti  di beberapa ruangan museum yang pernah saya datangi.
Nyanyian tradisional terdengar menggema di seluruh ruangan. Sepertinya tembang tersebut merupakan nyanyian masyarakat Aborigin.
Begitu merdu dan indah sehingga mendengarnya pun seolah-olah membawa saya pada suasana kehidupan desa serta pegunungan yang damai serta tentram.

Memasuki ruangan yang berisi pakaian-pakaian tradisional. Beberapa pakaian dibuat sepasang yaitu pakaian pria dan pakaian wanita.
Pakaian dibalutkan pada boneka kayu yang diletakkan dalam lemari kaca terkunci. Pengunjung dapat melihat hanya dari luarnya saja.

Melihat dari coraknya, sepertinya kain dari pakaian tersebut dibuat tenun tradisional.
Selain itu ada pula pakaian yang dibuat tidak sepasang, kebanyakan berupa pakaian wanita. Pakaian memiliki warna-warna menyolok seperti merah, biru, kuning, putih, hitam dan lainnya.

museum-sung-ye-blog-rekreasi-taiwan

Selain pakaian berupa rok dan baju atasan ada juga berbagai selendang sebagai perlengkapan busana wanita. Sedangkan pakaian pria terdiri dari celana panjang dan atasan rompi serta lainnya.

Perhiasan dan Peralatan Bercocok Tanam


Masih berada di galeri pakaian, ada ruangan kecil merupakan galeri perhiasan.
Ternyata masyarakat Aborigin menyukai mengenakan perhiasan. Berbagai aksesoris berupa anting-anting, kebanyakan berbentuk anting-anting panjang.

Aneka kalung dari yang berukuran kecil sampai yang  berukuran besar sepertinya dibuat  dari bahan kuningan serta ada juga dari untaian manik-manik.

Kalung-kalung panjang berukuran besar berwarna keemasan seperti sering dipakai oleh para penari Jawa atau pertunjukan seni ketoprak dengan cerita kerajaan yang sering terlihat di televisi pada masa kecil.

Kemudian saya dan teman-teman memasuki lift dan melihat ruang museum lainnya. Lampunya sama redup dengan ruangan lain serta alunan tembang tradisional masyarakat Aborigin masih terdengar menggema di seluruh ruangan.

Ruangan kali merupakan galeri perkakas rumah tangga, alat bertani,  alat bercocoktanam serta alat berburu, bertukang dan lainnya.

Benda-benda tradisional yang menjadi koleksi Sung Ye Museum, antara lain:
  • Alat bertani: cangkul, caping, parang, bapang, kampak.
  • Alat memasak: tungku, kuali dari tanah liat.
  • Alat bertukang: gergaji, pasahan.
  • Perhiasan wanita: kalung, anting, mahkota, pakaian rajut, serta lainnya.
Semua benda-benda koleksi penduduk di masa lampau tersebut tersusun rapi sesuai kelompoknya. Sebagian berada di dalam etalase sebagiannya ditempatkan pada ruangan terbuka.

Ruangan Sangat Gelap 


Saya dan teman-teman sampai di sebuah tempat yang lebih gelap daripada ruangan lainnya.
Karena penasaran saya mencoba mengintip isi di dalam ruangan tersebut.

Kelihatan sebuah layar putih berukuran besar menempel di dinding dengan di depannya kursi-kursi berjajar menghadap layar. Gorden berwarna hitam menggantung di pintu masuk dalam posisi terbuka.

"Ruangannya gelap sekali ya?" saya berbisik kepada teman.
"Iya! Mungkin ini ruangan bioskop untuk menonton filmnya!" ujar Mbak Wanti.
"Iya, sepertinya begitu! Tapi ruangannya sangat gelap dan suasana juga sepi! Ayolah kita berpindah ke ruangan lainnya saja!" saya mengajak teman-teman menuju tempat lain yang lebih terang karena merasa tidak nyaman berada di ruangan gelap.

Kemudian saya dan teman-teman beralih menuju ruangan souvenir. Di ruangan souvenir dapat melihat-lihat maupun membeli benda-benda kerajinan seperti tas rajut, tas batik, topi, gantungan kunci, pakaian serta beberapa souvenir cantik lainnya.

Demikian Rekreasi di Sung Ye Museum


Pengunjung Blog Rekreasi demikian jalan-jalan di Sung Ye Museum dan sudah mengetahui pakaian khas masyarakat Aborigin pribumi Taiwan maupun benda-benda koleksi lainnya.

Tempat ini cocok anda kunjungi sekitar 2 sampai 3 jam saja karena tempatnya tidak terlalu besar.
Selamat berlibur.

Apakah anda ingin mengunjungi Sung Ye Museum?
Transportasi yang dapat anda gunakan yaitu:

  • Dari Taipei Main Station naik bis 304 turun di National Palace Museum, kemudian menyeberang 100 meter sampai di Museum Sung Ye. Naik bis 262 juga bisa pulang-pergi.
  • Dari Taipei Main Station naik MRT Jalur Merah turun di Shilin Station keluar pintu 1, kemudian naik bis 255 pulang-pergi atau bis S18 turun di Wei Li Girls Senior High School, lalu berjalan 100 meter sampai Museum Sung Ye.

Sebaiknya anda ke tempat ini sesudah dari National Palace Museum karena tempatnya berseberangan sekitar 100 meter saja dan cukup dengan berjalan kaki sampai lokasi.

Sekelumit cerita mengenai National Palace Museum yaitu museum yang menyimpan sekitar 600.000 keping artefak kekaisaran dan benda seni, seperti perunggu, ukiran, jade, lukisan, buku langka, barang antik serta lainnya.

Bangunan yang berdiri di lahan 1,8 hektar dirancang dengan fengshui dengan warna putih mendominasi hampir seluruh warna bangunaan.

Untuk mengetahui cerita selengkapnya anda dapat membaca artikel berikut: National Palace Museum | Museum Megah di Tengah Pepohon Rindang | Blog Rekreasi.

Terimakasih anda mengunjungi Blog Rekreasi. 

Artikel Serupa:



Tempat Wisata Menarik

Yehliu Geopark | Ajaib! Batu Karang Bentuknya Seperti Kepala Ratu | Blog Rekreasi

Selamat sore Kawan rekreasi, bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kabar baik semuanya ya? Alhamdulillah, amin. Akhir pekan sebent...

Artikel Populer